Firman Allah swt. dalam Al-Qur'an,
"Jiwa dan penyempurnaannya (ciptaannya); maka Allah mengilhamkan pada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Q.s. Asy-Syams: 7-10)
Mengenai fitnah yang ada pada wanita disamping fitnah yang ada pada harta dan anak-anak, dimana hal itu telah diterangkan di dalam Al-Qur'an dan dianjurkan supaya mereka waspada dan menjaga diri dari fitnah tersebut.
Dalam sabda Rasulullah saxv. diterangkan mengenai fitnahnya kaum wanita, yaitu sebagai berikut,
"Setelah aku tiada, tidak ada fitnah yang paling besar gangguannya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita." (H.r. Bukhari).
Arti dari hadis di atas menunjukkan bahwa wanita itu bukan jahat, tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi manusia, yang dikhawatirkan lupa pada kewajibannya, lupa kepada Allah dan terhadap agama.
Selain masalah wanita, Al-Qur'an juga mengingatkan manusia mengenai fitnah yang disebabkan dari harta dan anak-anak.
Allah swt. berfirman dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya harta-harta dan anak-anakmu adalah fitnah (cobaan bagimu); dan pada sisi Allah-lah pahala yang besar." (Q.s. At-Taghaabun: 15)
"Hai orang-orang yang beriman!Janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikanmu mengingat kepada Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian' maka mereka termasuk orang-orang yang merugi." (Q.s. Al-Munaafiquun: 9).
Selain dari itu (wanita, anak-anak dan harta yang dapat mendatangkan fitnah), harta juga sebagai sesuatu yang baik.
Firman Allah swt.:
"Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenismu sendiri dan menjadikan bagimu dan istri-istrimu itu, anak-anak dan cucu; dan memberimu rezeki dari harta yang baik-baik ..." (Q.s. An-Nahl: 72)
Oleh karena itu, dianjurkannya untuk waspada dari fitnah kaum wanita, fitnah harta dan anak-anak, hal itu bukan berarti kesemuanya bersifat jahat, tetapi demi mencegah timbulnya fitnah yang dapat melalaikan kewajiban-kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah swt.
Allah swt. tidak mungkin menciptakan suatu kejahatan, kemudian dijadikannya sebagai suatu kebutuhan dan keharusan bagi setiap makhluk-Nya.
Makna yang tersirat dari suatu kejahatan itu adalah suatu bagian yang amat sensitif, realitanya menjadi lazim bagi kebaikan secara mutlak. Segala bentuk kebaikan dan kejahatan itu berada di tangan (kekuasaan) Allah swt.
Oleh sebab itu, Allah memberikan bimbingan bagi kaum laki-laki untuk menjaga dirinya dari bahaya dan fitnah yang dapat disebabkan dan mudah dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
Diwajibkanjuga bagi kaum wanita, agar waspada dan berhati-hati dalam menghadapi tipu muslihat yang diupayakan oleh musuh-musuh Islam untuk menjadikan kaum wanita sebagai sarana perusak budi pekerti, akhlak yang luhur dan bernilai suci.
Wajib bagi para wanita Muslimat kembali pada kodratnya sebagai wanita yang saleh, wanita hakiki, istri salehat, dan sebagai ibu teladan bagi rumah tangga, agama dan negara.