Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Sej.I.06 Judul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA Penulis: Dra. Dwi Hartini Penyunting Materi: Corry Iriani R., M.Pd Penyunting Media: Drs. P.C. Sutisno 2 DAFTAR ISI IDENTITAS ..................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2 PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3 Kegiatan Belajar 1: PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BHUDA DI INDONESIA Tujuan ......................................................................................... 5 Uraian Materi .............................................................................. 5 Prsose Masuknya Agama Hindu-bhuda ke Indonesia ................ 5 Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Bhuda dengan Kebudayaan Indonesia .............................................................. 6 Tugas Kegiatan 1 ........................................................................ 16 Kegiatan Belajar 2: KERAJAAN-KERAJAAN INDONESIA YANG BERCORAK HINDU-BHUDA Tujuan ......................................................................................... 19 Uraian Materi .............................................................................. 19 Kerajaan Kutai ........................................................................... 19 Kerajaan Tarumanegara ............................................................. 22 Kerajaan Sriwijaya ...................................................................... 27 Kerajaan Mataram Kuno ............................................................. 33 Kerajaan Kediri ........................................................................... 38 Kerajaan Singosari ..................................................................... 41 Kerajaan Majapahit .................................................................... 46 Tugas Kegiatan 2 ........................................................................ 55 PENUTUP ...................................................................................................................... 59 - Kunci Tugas .............................................................................................................. 60 - Daftar Kata-kata Penting .......................................................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 61 3 PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilan Anda memahami dinamika kebudayaan masyarakat di berbagai belahan dunia seperti yang terdapat pada modul sebelumnya, sehingga Anda dapat membandingkannya dengan kebudayaan masyarakat Indonesia pada awal perkembangan sejarah Indonesia. Modul 6 ini mengantarkan Anda untuk memahami unsur kebudayaan Hindu-Budha dan penganutnya terhadap kebudayaan masyarakat Indonesia. Agama Hindu-Budha tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena kedua agama tersebut mempengaruhi perkembangan awal sejarah Indonesia. Agama Hindu merupakan suatu kepercayaan yang diciptakan oleh bangsa Arya yaitu bangsa pengembara dari utara yang masuk ke India melalui celah Kaibar dan menduduki lembah sungai Gangga dan Yamuna. Bangsa Arya mendesak bangsa Dravida. Agama Hindu bersifat polytheisme dengan dewa utamanya Trimurti yang terdiri dari Brahma, Wisnu dan Syiwa. Adapun kitab sucinya adalah Weda. Sedangkan agama Budha muncul setelah agama Hindu. Awalnya hanya sebagai suatu ajaran dalam rangka mencari kebenaran yang dilakukan pertama kali oleh Sidharta. Sidharta adalah putra mahkota dari Kerajaan Kapilawastu yang merupakan putra raja Sudhodana dan putri Maya, kemudian ia mengemban menjadi cakyamuni (pendeta) sampai menerima wahyu yang berupa kesadaran akan penderitaan dan cara menindas penderitaan tersebut. Dalam hal ini Sidharta dianggap sebagai Budha Gautama. Budha sebagai suatu ajaran dapat berkembang menjadi suatu agama dengan kitab sucinya Tripitaka (tiga keranjang) yang menggunakan bahasa Pali bahasa rakyat Magadha. Untuk selanjutnya agama Budha berkembang menjadi dua aliran yaitu aliran Mahayana (kendaraan besar) dan aliran Hinayana (kendaraan kecil). Kemudian kedua agama yaitu Hindu-Budha tersebut berkembang keberbagai negara di Asia Timur maupun Asia Tenggara termasuk ke Indonesia yang akhirnya mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Dengan demikian melalui modul ini Anda diharapkan benar memahami unsur-unsur kebudayaan Hindu-Budha tersebut yang telah mempengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia sehingga Anda mengagumi hasil karya atau peninggalan bersejarah bangsa Indonesia tersebut. Modul ini berisi dua kegiatan, yang terdiri dari kegiatan belajar 1 membahas proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Dan kegiatan belajar 2 membahas kerajaan-kerajaan Indonesia yang bercorak Hindu-Budha. 4 Setiap kegiatan dalam modul ini saling berkaitan untuk itu agar Anda memahami keseluruhan isi modul ini, maka ikutilah petunjuk berikut ini. 1. Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat langkah demi langkah, jangan tergesa-gesa agar Anda memahami dengan benar. 2. Apabila dalam uraian materi terdapat latihan soal untuk menguji tingkat pemahaman Anda, maka kerjakanlah sesuai dengan arahan yang diberikan. 3. Waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah 90 menit untuk kegiatan belajar 1 dan 180 menit untuk kegiatan belajar 2. 4. Selama mempelajari modul ini hendaknya Anda berusaha mempelajari peta Indonesia dan buku Paket di perpustakaan sekolah bina Anda. 5. Setelah Anda merasa paham, kerjakanlah soal-soal latihan yang ada pada akhir kegiatan, kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di halaman belakang modul ini. 6. Jika jawaban Anda masih banyak yang tidak sesuai dengan kunci jawabannya Anda harus membaca kembali bagian yang belum Anda pahami. Usahakan Anda benar-benar jelas. Semoga Anda lebih siap untuk memahami modul 6 ini agar Anda dapat memperoleh keberhasilan yang memuaskan. Selamat belajar dan sukses selalu! 5 dari/ke Canton S A M U D E R A PA S I F I K LAUT BANDA LAUT SULAWESI SAMUDERA HINDIA LAUT ANDAMAN dari/ke India dari/ke India Selat Makasar AUSTRALIA LAUT ARAFURA LAUT JAWA FILIPINA LAUT CINA SELATAN LAUT FLORES SELAT MALAKA 0 200 400 KM Keterangan: Jalur Perdagangan Laut Pada Abad III Jalur Perdagangan Laut Pada Abad V - VII Jalur Pelayaran Umum Kegiatan Belajar 1 PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA Setelah mempelajari modul ini Anda dapat: 1. menjelaskan proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia; dan 2. menguraikan wujud akulturasi kebudayaan Hindu - Budha dengan kebudayaan Indonesia. Adapun pokok-pokok materi yang dapat Anda pelajari pada bagian modul ini meliputi: 1. Proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia. 2. Wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia. Bagaimana dengan persiapan Anda untuk mempelajari modul ini? Mudahmudahan Anda benar-benar siap, agar kesuksesan dapat Anda raih. Seperti yang telah Anda ketahui melalui pendahuluan, bahwa agama Hindu- Budha berasal dari India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia Tenggara termasuk Indonesia, sehingga dalam hal ini timbul suatu pertanyaan bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia? Dan bagaimana pengaruhnya kebudayaan Indonesia? Untuk mengetahui jawaban tersebut, silakan Anda pelajari uraian materi berikut ini! Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara berikut ini: Gambar 1.1. Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara. 6 Pada abad 1 Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut. Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia. Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia. Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim). Dari penjelasan uraian materi tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda belum paham, baca kembali uraian materi tersebut, dan kemudian lanjutkan menyimak uraian materi selanjutnya! Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain: 1. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia. 2. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia. 3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia. Pada dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan ksatria dan waisya tidak mengusai bahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah bahasa sastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh menyebrangi laut. Dari kebenaran maupun kelemahan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa, masuknya agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana yang tidak kolot atas undangan raja dan orang Indonesia yang belajar ke India. 7 Dengan adanya penyebaran agama Hindu tersebut maka mendorong orang-orang Indonesia untuk menambah ilmunya mempelajari agama Hindu di India sekaligus berziarah ke tempattempat suci. Dan sekembalinya dari India tersebut, maka orang-orang tersebut dapat menyebarkan agama Hindu dengan bahasa mereka sendiri, dengan demikian agama Hindu lebih cepat dan mudah tersebar di Indonesia. Demikianlah uraian materi tentang proses masuknya agama Hindu dan Budha ke Indonesia, untuk mengukur tingkat pemahaman Anda silahkan Anda kerjakan latihan soal berikut ini! 1. Sebutkan tempat penemuan arca Budha dan langgam/coraknya yang menjadi bukti masuknya agama Budha ke Indonesia abad 2 M! No Lokasi Penemuan Langgam/corak a. b. c. d. 2. Berikan Penjelasan teori / hipotesis masuknya agama Hindu ke Indonesia! No Nama Teori Tokoh Pencetusnya Penjelasan Kelemahan a. b. c. Jika Anda selesai menjawab latihan soal tersebut di atas, maka cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawabannya berikut ini: 1) 1. Sempaga/Sulsel. Langgam Amarawati/India Selatan 2. Jember/Jatim. Langgam Amarawati/India Selatan 3. Bukit Siguntang/Sumsel. Langgam Amarawati/India Selatan 4. Kota Bangun/Kaltim. Langgam Gandhara/India Utara 2) a. Teori waisya, Dr.N.J.Krom, agama Hindu dan Budha dibawa oleh pedagang. Kelemahannya: Kaum pedagang tidak menguasai bahasa Sansekerta atau kitab Weda. b. Teori Ksatria, Prof.Dr.Ir.J.L.Moens, agama Hindu dan Budha oleh Kaum Ksatria, karena kekacauan politik di India. Kelemahannya: Kaum Ksatria tidak menguasai bahasa Sansekerta. c. Teori Brahmana, J.C.Van Leur, agama Hindu dibawa oleh kaum Brahmana yang diundang oleh penguasa/kepala suku Indonesia. Kelemahannya: Kaum Brahmana tidak boleh menyebrangi laut menurut penganut Hindu yang kolot. Bagaimana dengan jawaban Anda? Apakah sudah sesuai? Jika sudah sesuai berarti setapak Anda lebih maju dalam memahami materi tersebut, dan lanjutkanlah menyimak materi berikutnya. 8 Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan Indonesia Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar atau mengetahui pengertian Akulturasi? Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang akulturasi, antara lain menurut pendapat Harsoyo. Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya (Harsoyo). Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya. Dengan adanya penjelasan tentang pengertian akulturasi, apakah Anda sekarang sudah memahami istilah akulturasi? Jika Anda sudah paham, silakan Anda simak uraian materinya. Seperti yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, bahwa dengan adanya kontak dagang antara Indonesia dengan India, maka mengakibatkan adanya kontak budaya atau akulturasi yang menghasilkan bentuk-bentuk kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kepribadian kebudayaan sendiri. Hal ini berarti kebudayaan Hindu - Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu - Budha. Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur budaya berikut ini: 1. Bahasa Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa sansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta tersebut memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, silakan tulis 5 kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Sansekerta, kemudian dapat Anda kumpulkan pada Guru bina Anda, selanjutnya Anda simak uraian materi selanjutnya. Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu - Budha pada abad 5 - 7 M, contohnya prasasti Yupa dari Kutai, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 - 13 M. Sedangkan untuk aksara, dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan huruf Pallawa, tetapi kemudian huruf Pallawa tersebut juga berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) 9 dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno. Demikianlah uraian tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang bahasa, untuk selanjutnya simak uraian materi berikutnya. 2. Religi/Kepercayaan Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme. Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Kalau Anda lupa, baca kembali modul ke-2 Anda! Dengan masuknya agama Hindu - Budha ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut. Tetapi agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme. Tentu Anda ingin bertanya apa yang dimaksud dengan Sinkritisme? Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu - Budha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebut misalnya dapat Anda lihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India. Demikianlah penjelasan tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang religi/kepercayaan, untuk lebih memahaminya dapat Anda meminta penjelasan atau mencari contoh-contoh lain kepada Guru bina Anda. Selanjutnya simak uraian materi berikutnya. 3. Organisasi Sosial Kemasyarakatan Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalam organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh India. Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara turun temurun. Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harihari (dewa Syiwa dan Wisnu jadi satu). 10 Permerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi pada masa berlangsungnya kerajaan Majapahit, dalam hal pengangkatan Wikramawardana. Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta. Apakah Anda sebelumnya mengenal kasta? Kalau Anda pernah mengetahui tentang kasta, cobalah tuliskan empat kasta menurut kepercayaan agama Hindu, seperti yang Anda ketahui pada tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 No. Nama Kasta Artinya Setelah Anda menuliskan kasta-kasta tersebut, untuk mengetahui kebenarannya, simaklah uraian materi berikut ini. Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan. Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan untuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat melanjutkan pada uraian materi wujud akulturasi berikutnya. 4. Sistem Pengetahuan Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? kalau Anda sudah paham, silahkan Anda isi tabel 1.2 dengan tahun saka prasasti peninggalan Sriwijaya berikut ini 11 Tabel 1.2 No Nama Prasasti Tahun Masehi Tahun Saka 1. Kedukan Bulat 683 M .............. 2. Ligor 775 M ............... Untuk mengetahui kebenaran perhitungan Anda, nanti akan Anda temukan pada uraian materi kegiatan belajar 2 dalam modul ini. Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Apakah Anda sebelumnya pernah mengetahui istilah Candrasangkala? Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit . Dari uraian di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak kembali wujud akulturasi berikutnya! 5. Peralatan Hidup dan Teknologi Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan dimana bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak, yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka. Di samping itu juga dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yang dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang disebut dengan Pripih. 12 Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa. Untuk memperjelas pemahaman Anda, silahkan Anda simak gambar 1.2 candi Hindu berikut ini. Gambar 1.2. Candi Jago Gambar 1.2. adalah gambar candi juga salah satu peninggalan kerajaan Singosari yang merupakan tempat dimuliakannya raja Wisnuwardhana yang memerintah tahun 1248 - 1268. Dilihat dari gambar candi tersebut, bentuk dasarnya adalah punden berundak- undak dan pada bagian bawah terdapat kaki candi yang di dalamnya terdapat sumuran candi, di mana di dalam sumuran candi tersebut tempat menyimpan pripih (lambang jasmaniah raja Wisnuwardhana). Dari penjelasan tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham, simaklah urutan materi berikutnya. Untuk candi yang bercorak Budha fungsinya sama dengan di India yaitu untuk memuja Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa, maka untuk memperjelas pemahaman Anda simak gambar 1.3. candi Budha berikut ini . Gambar 1.3. Candi Borobudur 13 Gambar 1.3. candi Borobudur adalah candi Budha yang terbesar sehingga merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram, dilihat dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling atas terdapat patung Dyani Budha. Patung-patung Dyani Budha inilah yang menjadi tempat pemujaan umat Budha. Di samping itu juga pada bagian atas, juga terdapat atap candi yang berbentuk stupa. Untuk candi Budha di India hanya berbentuk stupa, sedangkan di Indonesia stupa merupakan ciri khas atap candi-candi yang bersifat agama Budha. Dengan demikian seni bangunan candi di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri karena Indonesia hanya mengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya tetap sesuatu yang bercorak Indonesia. Demikianlah uraian materi tentang wujud akulturasi dalam peralatan hidup dan teknologi yang terlihat pada bangunan candi, kalau Anda sudah paham simak uraian akulturasi berikutnya. 6. Kesenian Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan . Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha. Contoh dapat Anda amati gambar 1.4. Gambar 1.4. Relief Candi Borobudur Gambar 1.4 adalah relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedang digoda oleh Mara yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief tersebut mengambil kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalam kitab Lalitawistara. Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah yang terdapat dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana. Yang digambarkan melalui relief candi Prambanan ataupun candi Panataran. 14 Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga mengambil kisah asli ceritera tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia. Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India, tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia. Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu ceritera/ kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang ditulis oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa. Kedua kitab tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelah berkembang di Indonesia tidak sama proses seperti aslinya dari India karena sudah disadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia, ke dalam bahasa Jawa kuno. Dan, tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh punokawan seperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah Bharatayuda yang disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar Pendawa dan Kurawa, melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala. Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu ceritera dalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang. Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zaman prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Untuk itu wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh ceritera misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya Dorna adalah seorang maha guru bagi Pendawa dan Kurawa dan berperilaku baik, tetapi dalam lakon di Indonesia Dorna adalah tokoh yang berperangai buruk suka menghasut. Demikian penjelasan tentang wujud akulturasi dalam bidang kesenian. Dan yang perlu Anda pahami dari seluruh uraian tentang wujud akulturasi tersebut bahwa unsur budaya India tidak pernah menjadi unsur budaya yang dominan dalam kerangka budaya Indonesia, karena dalam proses akulturasi tersebut, Indonesia selalu bertindak selektif. Untuk memudahkan Anda dalam memahami uraian materi wujud akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan India, maka simaklah ikhtisar dari wujud akulturisasi tersebut seperti pada tabel 1.3 berikut ini. 15 Tabel 1.3. Ikhtisar wujud kulturasi kebudayaan Indonesia dengan India. No. Unsur Budaya Wujud Akulturasi 1. Bahasa - Dikenalnya bahasa Sansekerta. Yang kemudian menambah perbendaraan bahasa Melayu/bahasa Indonesia. - Dikenalnya huruf Pallawa yang akhirnya berkembang menjadi huruf Jawa kuno, Bali dan Bugis. 2. Religi - Dikenalnya agama Hindu dan agama Budha yang sudah mengalami Sinkritisme dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme. 3. Organisasi Sosial - Dikenal sistem pemerintahan kerajaan yang Kemasyarakatan dipimpin oleh seorang raja yang dikultuskan menjadi seorang dewa. - Pemilihan raja tidak selalu turun temurun tetapi ada yang menggunakan prinsip musyawarah. - Dikenalnya sistem kasta yang memiliki peranan dan fungsi yang berbeda di India. 4. Sistem Pengetahuan - Dikenalnya sistem kalender berdasarkan tahun saka dan penulisan tahun saka dengan menggunakan Candrasangkala. 5. Peralatan Hidup - Dikenal teknologi pembuatan candi dan bangunan dasar punden berundak dan berfungsi sebagai tempat pemujaan nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. 6. Kesenian - Adanya relief candi yang mengambil kisah Ramayana atau Lalitawistara dengan suasana kehidupan di Indonesia. - Kisah Ramayana dan Mahabarata yang sudah disadur ke dalam bahasa Jawa Kuno dan ada penambahan tokoh puna kawan. - Kisah tersebut menjadi sumber cerita/lakon pertunjukan wayang dengan perubahan karakter dari tokoh cerita. 7. Fenomena - gejala Setelah Anda menyimak ikhtisar wujud akulturasi pada tabel 1.3 berarti uraian materi kegiatan belajar 1 telah selesai Anda pelajari, untuk selanjutnya Anda dapat mengerjakan latihan soal pada kegiatan belajar 1 ini. Selamat mengerjakan. 16 Petunjuk: 1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab! 2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah! 3. Bentuk soal terdiri dari: a. pilihan berganda 10 soal b. essay berstruktur 10 soal I. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar! 1. Arca Budha yang terbuat dari perunggu berlanggam Gandhara ditemukan di daerah .... a. Palembang d. Kota Bangun b. Jember e. Banjarmasin c. Ujung Pandang 2. Perhatikan nama-nama kota di bawah ini! 1. Jember 2. Bukit Siguntang 3. Sempaga 4. Kota Bangun 5. Ujung Pandang Dari nama-nama kota tersebut di atas, yang merupakan tempat ditemukannya arca Budha Amarawati yang berasal dari abad 2 M adalah .... a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4 b. 1, 2, 4 e. 3, 4, 5 c. 1, 3, 5 3. Agama Hindu masuk ke Indonesia karena dibawa golongan pedagang. Hal ini berdasarkan hipotesis yang dikemukakan oleh .... a. Van Leur d. Van Boch b. W.J. Krom e. Van Vallenhoven c. J. L. Moens 4. Hubungan perdagangan antara India dengan Indonesia pada awal tahun Masehi telah mempengaruhi masyarakat Indonesia antara lain .... a. dikenalnya sistem irigasi yang teratur b. perdagangan dilakukan secara barter c. dikenalnya ilmu pengetahuan dan astronomi d. masyarakat Indonesia mulai mengenal uang e. terjadinya kontak budaya meliputi agama, budaya, dan sastra. 5. Bangunan Megalithekum yang merupakan dasar pembangunan candi adalah .... a. menhir d. keranda b. dolmen e. yupa c. punden berundak-undak 6. Susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka disebut dengan huruf .... a. Pallawa d. Candrasangkala b. Kawi e. Paku c. Ajisaka 17 7. Fungsi candi Hindu di Indonesia adalah .... a. tempat pariwisata b. tempat pemujaan Syiwa c. tempat pemujaan arwah nenek moyang d. lambang kebesaran raja e. tempat berkumpulnya raja dan rakyatnya 8. Kitab Ramayana ditulis oleh .... a. Walmiki d. Mpu Bharada b. Wiyasa e. Mpu Dharmeja c. Mpu Tantular 9. Tahun dalam agama Hindu disebut dengan tahun .... a. Masehi d. Ajisaka b. Kabisat e. Sakala c. Saka 10. Bahasa Sansekerta bagi ummat Hindu di India hanya dikuasai oleh golongan .... a. Ksatria d. Sudra b. Brahmana e. Paria c. Waisya II. Essay Berstruktur 1. Relief candi Borobudur menceriterakan tentang .... 2. Candi Prambanan adalah candi yang bercorak .... 3. Relief candi Prambanan menceriterakan tentang .... 4. Perbedaan tahun Saka dengan tahun Masehi adalah .... 5. Kelemahan hipotesis ksatria adalah .... 6. Hipotesis ksatria berdasarkan pendapat dari .... 7. Arca perunggu yang ditemukan di Sempaga bercorak .... 8. Huruf Pallawa di Indonesia berkembang menjadi huruf .... 9. Prasasti Indonesia pada awalnya menggunakan huruf ... dan bahasa .... 10. Agana Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia mengalami Sinkritisme dengan kepercayaan .... Mudah-mudahan dengan adanya latihan tersebut, Anda dapat lebih mudah mengingat uraian materi kegiatan belajar 1 ini. Dan untuk mengetahui nilai kebenaran jawaban Anda, maka cocokkan dengan kunci jawaban yang ada di akhir modul ini. Semoga hasil jawaban Anda memuaskan dan selamat melanjutkan belajar Anda pada kegiatan belajar selanjutnya. 18 19 KERAJAAN-KERAJAAN INDONESIA YANG BERCORAK HINDU-BUDHA Setelah mempelajari modul ini Anda dapat: 1. menjelaskan bukti-bukti adanya kerajaan Kutai; 2. menjelaskan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara; 3. menguraikan tentang perkembangan kerajaan Sriwijaya; 4. menjelaskan bukti-bukti peninggalan kerajaan Mataram Kuno; 5. menjelaskan sebab runtuhnya kerajaan Kediri; 6. menjelaskan tindakan-tindakan Kertanegara sebagai raja Singosari; dan 7. menguraikan latar belakang penyebab runtuhnya Majapahit Pokok Materi 1. Kerajaan Kutai. 2. Kerajaan Tarumanegara. 3. Kerajaan Sriwijaya. 4. Kerajaan Mataram Kuno. 5. Kerajaan Kediri. 6. Kerajaan Singosari. 7. Kerajaan Majapahit. Anda masih ingat uraian materi tentang wujud akulturasi kebudayaan Hindu- Budha dengan kebudayaan Indonesia dalam hal sistem pemerintahan? Tentu ingatan Anda akan tertuju kepada sistem pemerintahan kerajaan bukan? Bentuk kerajaan-kerajaan di Indonesia memang dilatarbelakangi oleh masuknya agama Hindu dan Budha ke Indonesia, oleh karena itu kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal sejarah Indonesia bercorak Hindu atau Budha. Untuk mengetahui bukti-bukti peninggalan kerajaan, raja-raja yang memerintah dan sebab runtuhnya kerajaan-kerajaan tersebut, silakan Anda simak uraian materi berikut ini. KERAJAAN KUTAI Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M, keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah. Untuk mengetahui bentuk yupa tersebut silahkan Anda amati gambar 2.1. berikut ini. Kegiatan Belajar 2 20 Setelah Anda melihat gambar 2.1 tersebut, silahkan Anda tulis huruf dan bahasa yang dipakai dalam prasasti tersebut! tulis jawaban Anda pada tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1. Prasasti Yupa Bahasa Huruf Tempat penemuan prasasti Yupa tersebut adalah daerah Muarakaman tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur, sehingga oleh para ahli kerajaan tersebut diberi nama Kutai, karena dalam prasasti tidak dijelaskan nama kerajaan untuk itu diberi nama sesuai tempat penemuan prasasti tersebut. Dari isi yang tertera dalam prasasti Yupa yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa sansekerta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan yaitu antara lain politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Kehidupan Politik Dalam kehidupan politik dijelaskan bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman sebagai raja yang mulai dan berhasil membawa kejayaan, raja Mulawarman adalah putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga. Dari penjelasan tersebut, silahkan Anda buat silsilah raja-raja Kutai pada kolom berikut ini. Silsilah Raja-raja Kutai 1. ................................................... 2. ................................................... 3. .................................................. Dalam prasasti Yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai dewa Ansuman/dewa Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja. Gambar 2.1. Salah satu Yupa dari Kutai (Sumber Sukmono, Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, Penerbit Kanisius Yogyakarta) 21 Hal ini berarti Aswawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri Keluarga atau Dinasti dalam agama Hindu. Untuk itu para ahli berpendapat nama Kudungga masih nama Indonesia asli dan masih sebagai kepala suku, walaupun demikian Kudunggalah yang menurunkan raja-raja Kutai. Dari penjelasan uraian materi tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham simak kembali uraian materi berikutnya. Kehidupan Sosial Dalam kehidupan sosial. Perihal ini diketahui bahwa terjalin hubungan yang harmonis/ erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam prasasti Yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakesmara. Dengan adanya istilah Waprakesmara, tentu timbul pertanyaan dalam diri Anda, apa yang dimaksud dengan Waprakesmara? Waprakesmara adalah tempat suci untuk memuja dewa Syiwa, yang kalau di pulau Jawa disebut dengan Baprakeswara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agama yang dianut Mulawarman adalah Hindu aliran Syiwa artinya dewa yang dipuja adalah Syiwa. Kehidupan Ekonomi Sedangkan dalam kehidupan ekonomi. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti dalam prasasti, tetapi para ahli sejarah berpendapat bahwa dengan adanya sedekah 20.000 ekor sapi membuktikan perekonomian Kutai sudah kuat pada masa itu, yang didasarkan kepada pertanian, peternakan dan perdagangan. Mata pencaharian tersebut di atas dimungkinkan karena raja Mulawarman menghadiahkan kepada kaum Brahmana 20.000 ekor sapi. Ini dapat dijadikan indikasi bahwa populasi ternak cukup besar pada waktu itu. Ia juga menghadiahkan segunung minyak kental dengan lampu, seperti yang tertulis dalam prasasti. Kehidupan Budaya Dalam kehidupan budaya. Ia dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju, walaupun penganut Hindu belum lama diterima. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma. Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya sedangkan yang memimpin upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta pada dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan. 22 Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Kutai sesuai dengan prasasti Yupa yang ditemukan. Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap uraian materi tersebut, silakan kerjakan latihan soal berikut ini dengan menggunakan kertas kosong, atau buku tulis Anda agar modul Anda lebih bersih/rapih. 1. Prasasti Yupa ditemukan di daerah .... 2. Prasasti Yupa dibuat pada masa pemerintahan .... 3. Dari prasasti Yupa dijelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Kutai yaitu .... 4. Agama yang dianut oleh raja Mulawarman adalah .... 5. Upacara penghinduan disebut dengan .... 6. Apa yang dimaksud dengan Waprakeswara .... 7. Yang mendapat julukan sebagai Wangsakerta adalah .... 8. Prasasti Yupa menggunakan bahasa ... dan huruf .... 9. Pemimpin upacara penghinduan pada masa Aswawarman adalah .... 10. Prasasti Yupa peninggalan kerajaan Kutai diperkirakan berasal dari abad .... Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, selanjutnya untuk memantapkannya coba periksa ulang denganjawaban berikut ini. 1. Muarakaman, Kutai, Kaltim 2. Mulawarman 3. Kudungga, Aswawarman dan Mulawarman 4. Hindu Syiwa 5. Vratyastoma 6. Pembentuk keluarga raja agama Hindu 7. Aswawarman 8. Sansekerta dan Pallawa 9. Brahmana dari India 10. 5 M (400M) Bagaimana dengan jawaban Anda ? Bila Anda dapat menjawab semuanya berarti pemahaman Anda bagus, selanjutnya simak kembali uraian materi kerajaan Hindu tertua berikutnya. KERAJAAN TARUMANEGARA Bukti-bukti adanya kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu yang ditemukan lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Untuk mengetahui lebih jelas tentang nama-nama prasasti tersebut, simak dengan baik penjelasannya berikut ini. a. Prasasti Ciarunteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris kalimat yang ditulis dalam bentuk puisi India. Dan di samping itu juga terdapat lukisan laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Mulawarman yang diibaratkan kaki dewa Wisnu. 23 Untuk memperjelas pamahaman Anda tentang keberadaan prasasti tersebut amatilah gambar 2.2 berikut ini! Setelah Anda mengamati gambar 2.2 tersebut tentu Anda ingin bertanya apa arti dari gambar telapak kaki pada prasasti tersebut! Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu: 1. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut). 2. Di India, cap telapak kaki melambangkan kekuasaan sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat. Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak prasasti berikutnya. b. Prasasti Jambu atau prasasti Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman. c. Prasasti Kebun Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang. Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airanata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu. Dari tiga isi prasasti tersebut, tentunya Anda dapat membuat kesimpulan sendiri tentang keberadaan kerajaan Tarumanegara. Untuk itu silahkan Anda isi tabel 2.2 berikut ini dengan menggunakan lembar kertas atau buku tulis Anda. Tabel 2.2. Kerajaan Tarumanegara No Keterangan Penjelasan 1. Lokasi kerajaan .................................... 2. Nama Raja yang berkuasa .................................... 3. Agama yang dianut ..................................... Gambar 2.2. 24 Selanjutnya Anda harus menyimak kembali uraian materi berikutnya, agar kebenaran penjelasan Anda para pembaca dapat diketahui. d. Prasasti Muara Cianteun, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. e. Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiling, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. f. Prasasti Cidanghiang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman. g. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut. Untuk menambah pemahaman Anda tentang prasasti tugu, silahkan Anda simak gambar 2.3 berikut ini! Setelah Anda menyimak gambar 2.3 tentu Anda ingin bertanya hal-hal apa yang dapat diketahui dari prasasti Tugu tersebut. Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah: 1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi. 2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Pebruari dan April. 3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja. Demikianlah prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang berasal dari dalam negeri. Gambar 2.3 Prasasti Tugu 25 Sumber dari Luar Negeri Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Cina antara lain: 1. Berita Fa-Hien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Budha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme. 2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan. 3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-lo-mo. Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara. Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara. Kehidupan Politik Dalam kehidupan politik, kerajaan Tarumanegara diperkirakan muncul abad 5 M, hal ini berdasarkan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa yang dipergunakan oleh prasastiprasasti tersebut. Dan raja yang berkuasa adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman meliputi hampir seluruh Jawa Barat dengan pusat kekuasaannya di daerah Bogor. Hal ini ternyata sesuai dengan tempat penemuan prasasti tersebut. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda simak gambar 2.4 peta berikut ini! Gambar 2.4. Peta Penemuan Prasasti Purnawarman. Selanjutnya simaklah uraian materi berikutnya! Pada masa pemerintahan Purnawarman, Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya dan telah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina. Dengan adanya hubungan diplomatik tersebut, berarti juga terjalin hubungan perdagangan dan pelayaran antara Tarumanegara dengan Cina. Dengan demikian dapat diketahui kehidupan ekonomi Tarumanegara tersebut. Prasasti Purnawarman 1. Prasasti Ciaruteun 2. Prasasti Muara Cianten 3. Prasasti Kebon Kopi 4. Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak) 5. Prasasti Cidanghiang 6. Prasasti Tugu s. Ciujung S. Ciliman S. Cidurian S. Cisadane S. Citarum S. Ciliwung • Bogor • Jakarta • Bekasi 1 2 3 5 4 6 26 Kehidupan Ekonomi Perekonomian Tarumanegara di samping utamakan bidang pertanian, pelayaran dan perdagangan, juga perburuan dan perikanan mendapatkan perhatian. Hal ini dapat dibuktikan melalui berita-berita tentang barang-barang perdagangan dari kerajaan Tarumanegara. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain: cula badak, gading gajah dan kulit penyu. Barang tersebut diperoleh dari usaha perburuan dan perikanan. Kehidupan Sosial Dengan adanya kehidupan ekonomi yang kompleks tersebut, maka kehidupan sosial masyarakatnya cukup baik, sehingga masing-masing golongan masyarakat yang ada pada masa itu dapat saling bekerja sama dan tercipta jalinan kehidupan yang baik. Kehidupan Budaya Dalam kehidupan budaya dapatlah diperkirakan Tarumanegara sudah mengalami kemajuan. Karena telah mengenal tulisan dan sudah menerima pengaruh asing serta mengenal sistem kalender seperti yang tertera dalam prasasti Tugu. Dari penjelasan tentang aspek kehidupan di atas, maka tentunya Anda dapat menyimpulkan sendiri keberadaan Tarumanegara. Untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap uraian materi tersebut, jawablah latihan-latihan soal berikut ini! 1. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berlangsung abad ... yang dibuktikan dengan adanya .... 2. Prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang ditemukan di daerah Bogor adalah .... 3. Prasasti terpenting peninggalan Tarumanegara adalah .... 4. Pendeta Cina yang pernah singgah ke Tarumanegara adalah .... 5. Kerajaan Tarumanegara menganut agama .... Untuk memantapkan pemahaman Anda, dapat mencocokkannya dengan jawaban berikut ini. 1. 5 M dibuktikan dengan penggunaan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dalam prasasti Yupa. 2. Prasasti Ciarunteun, prasasti Jambu, prasasti Kebun kopi, prasasti Pasir Awi, prasasti Muara Cianteun. 3. Prasasti Tugu 4. Fa-Hien 5. Hindu Wisnu Bagaimana dengan jawaban Anda? Kalau Anda dapat menjawab semua berarti cukup memahami materi pelajaran di atas. Nah setelah pemahaman terhadap materi di atas, jadikan dasar untuk menyimak materi selanjutnya. 27 KERAJAAN SRIWIJAYA Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada waktu itu (abad 7 - 13 M). Jika Anda ingin mengetahui perkembangan Sriwijaya hingga mencapai puncak kebesarannya sebagai kerajaan Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu sumber-sumber sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut. Sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar seperti dari Cina, India bahkan Arab. Sumber-sumber dari dalam negeri Sumber dari dalam negeri berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang menggunakan bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa, serta telah menggunakan angka tahun Saka. Untuk mengetahui keberadaan prasasti tersebut, simaklah uraian materi berikut ini! a. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Tatang dekat Palembang, berangka tahun 606 Saka. Isi prasasti tersebut menceritakan perjalanan suci/Sidayatra yang dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara sebanyak 20.000 orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan beberapa daerah. b. Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang berangka tahun 606 Saka. Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana. c. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang tidak berangka tahun. d. Prasasti Kota Kapur ditemukan di kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka. e. Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi Hulu berangka tahun 608 Saka. f. Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka tahun. Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang bukit, dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yaitu berupa kutukan terhadap siapa saja yang tidak tunduk kepada raja Sriwijaya. Dari penjelasan tentang prasasti-prasasti tersebut, apakah Anda dapat memahami keberadaan kerajaan Sriwijaya? Maka untuk menambah lagi pemahaman Anda simaklah uraian materi tentang sumber-sumber sejarah Sriwijaya yang berasal dari luar negeri baik yang berupa prasasti maupun berita Cina dan Arab. Sumber-sumber prasasti Sumber yang berupa prasasti ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun 775 M yang menjelaskan tentang pendirian sebuah pangkalan di semenanjung melayu, daerah Ligor. Untuk itu prasasti tersebut, diberi nama Prasasti Ligor. 28 Prasasti berikutnya ditemukan di India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M. Prasasti tersebut menjelaskan pendirian Wihara oleh Balaputradewa raja Sriwijaya. Sumber Berita Asing Di samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya beritaberita Cina maupun berita Arab. Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang menguasai agama seperti di India dan di samping itu juga, berita dari dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971 - 992 M. Nama kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, disebut dengan Shih-lo-fo-shih atau Fo-shih, sedangkan dari berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan kebesaran serta kekayaan Sriwijaya. Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya, sehingga melalui sumber-sumber tersebut dapat diketahui perkembangan Sriwijaya dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan Sriwijaya dalam aspek-aspek kehidupan tersebut, maka simak uraian materi berikut ini. Kehidupan Politik Dalam kehidupan politik. Dapat diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu pendapat pertama yang menyebutkan pusat Sriwijaya di Palembang karena daerah tersebut banyak ditemukan prasasti Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan. Sedangkan pendapat kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai Kampar kiri dan Kampar kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di Jambi yang juga strategis untuk perdagangan. Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimpulkan bahwa pada mulanya Sriwijaya berpusat di Minangatamwan. Kemudian karena perkembangannya dipindahkan ke Palembang. Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan kerajaannya melalui keberhasilan politik ekspansi/perluasan wilayah ke daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk perdagangan. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan Ligor. Bahkan melalui benteng I-tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai Sriwijaya. Dengan demikian maka Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senusa atau satu pulau, tetapi sudah merupakan negara antar nusa karena penguasaannya atas beberapa pulau. Bahkan ada yang berpendapat Sriwijaya adalah negara kesatuan pertama. Karena kekuasaannya luas dan berperan sebagai negara besar di Asia Tenggara (M.Yamin). 29 Maka untuk memperjelas pemahaman Anda tentang daerah kekuasaan Sriwijaya, silahkan Anda simak gambar peta kekuasaan Sriwijaya pada gamabar 2.5 berikut ini. Atlas Sejarah Setelah Anda menyimak gambar 2.5 peta kekuasaan Sriwijaya tersebut maka timbul pertanyaan yaitu faktor apa yang menjadikan Sriwijaya dapat berkembang sebagai kerajaan yang besar? Tuliskan jawaban Anda pada kolom berikut ini! Faktor-faktornya adalah ............................................................................ Setelah Anda menjawab, maka lanjutkan Anda menyimak uraian materi selanjutnya, sehingga Anda sekaligus dapat mencocokan kebenaran jawaban Anda. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang strategis di jalur pelayaran dan perdagangan Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan Transito sehingga dapat menimbun barang dari dalam maupun luar. Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan sangat baik hal ini juga didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa, Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalurjalur pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut. Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti, pajak maupun LAUT TIONGKOK SELATAN SAMUDERA HINDIA LAUT NUSANTARA • Diniya Po-lo-hias-sseu • Borobudur • Kalasan • Sunda • Sriwijaya SUWARNADWIPA • Barus • Rami Samudera Pasai Lamuri Nagara Sri Darmaraja • Caviva • Baruas • Bangka • Ketantan • Patani K E R A J A A N S R I W I J AYA Daerah kekuasaan sriwijaya • Tempat ditemukan Peninggalan Sriwijaya • • • 30 keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur. Untuk menguji tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda tuliskan barang-barang dagangan yang terkenal dari Sriwijaya pada titik-titik di bawah ini! ........................................................................................................ ....................................................................................................... ....................................................................................................... Setelah Anda menuliskan barang-barang dagangan tersebut, untuk mengetahui kebenarannya dapat Anda tanyakan kepada Guru bina Anda, selanjutnya simak uraian materi berikutnya. Kehidupan Sosial Faktor lain yang menjadikan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosial masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta Budha terkenal yaitu Sakyakirti. Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda. Kemajuan di bidang pendidikan yang berhasil dikembangkan Sriwijaya bukanlah suatu hasil perkembangan dalam waktu yang singkat tetapi sejak awal pendirian Sriwijaya, raja Sriwijaya selalu tampil sebagai pelindung agama dan penganut agama yang taat. Sebagai penganut agama yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Sriwijaya sangat baik dan makmur, dalam hal ini tentunya juga diikuti oleh kemajuan dalam bidang kebudayaan. Kemajuan dalam bidang budaya sampai sekarang dapat diketahui melalui peninggalanpeninggalan suci seperti stupa, candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di Jambi, Muaratakus, dan Gunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang). Untuk lebih menambah pemahaman Anda, silahkan Anda simak peninggalan Sriwijaya tersebut pada gambar 2.6 berikut ini! 31 Apakah Anda pernah melihat patung tersebut? Gambar 2.6 adalah gambar patung Budha yang tingginya 2 meter berasal dari abad SM, dengan adanya gambar tersebut membuktikan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha. Kebesaran dan kejayaan Sriwijaya ternyata banyak mengundang kerajaan lain menjadi tidak senang dan menyerang Sriwijaya sehingga mengalami kemunduran dan keruntuhan akibat serangan dari kerajaan lain. - Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari Medang, Jatim tahun 990 M. pada waktu itu raja Sriwijaya adalah Sri Sudarmaniwarnadewa. Walaupun serangan tersebut gagal tetapi dapat melemahkan Sriwijaya. - Serangan berikutnya datang dari kerajaan Colamandele (India Selatan) yang terjadi pada masa pemerintahan Sri Sangramawijayatunggawarman pada tahun 1023 dan diulang lagi tahun 1030 dan raja Sriwijaya ditawan. - Tahun 1068 Raja Wirarajendra dariColamandele kembali menyerang Sriwijaya tetapi Sriwijaya tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan muncul kembali dan cukup kuat sesuai dengan berita Cina. - Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada tahun 1477 ketika Majapahit mengirimkan tentaranya untuk menaklukan Sumatra termasuk Sriwijaya. Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Sriwijaya, untuk menguji tingkat pemahaman Anda, jawablah latihan soal berikut ini di buku tulis atau di kertas lain. 1. Sebutkan sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya! No. Sumber Dalam Negeri Tahun Masehi Sumber Luar Negeri Tahun a. b. c. d. e. f. Gambar 2.6 Patung Budha di Bukit Siguntang. Sumber: - Buku Paket Jilid 1 - Sejarah Penerbit Erlangga Karya I Wayan Badrika 32 2. Berilah penjelasan terhadap tikoh-tokoh berikut ini! No. Nama Tokoh Penjelasan a. Dapunta Hyang b. I - Tshing c. Sakyakirti d. Balaputradewa 3. Sebutkan Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan Sriwijaya! No. Kemunduran Keruntuhan a. e. b. c. d. Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk memantapkan penguasaan Anda sesuaikan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini! 1. No. Sumber Dalam Negeri Sumber Luar Negeri a. P Kedukan Bukit 683 M P Ligor 775 M b. P Talang Tuo 684 M P Nalanda c. P Telaga Batu - Berita I - Tshing 672 M d. P Kota Kapur 686 M Berita Dinasti Sung e. P Karang Berahi 686 M Berita Arab f. Palas Pasemah - 2. a. Dapunta Hyang adalah raja pertama atau pendiri Sriwijaya. b. I-Tshing adalah pendeta Budha Cina yang sering datang ke Sriwijaya untuk menterjemahkan kitab suci agama Budha. c. Sakyakirti adalah pendeta Budha sriwijaya yang membimbing pendeta Cina. d. Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang terbesar. 3. a. Serangan dari kerajaan Medang, Jatim. b. Serangan dari Colamandele 1023. c. Serangan dari Colamandele 1030. d. Serangan dari Colamandele 1068. e. Serangan dari Majapahit 1477. Bagaimana dengan hasil jawaban Anda? cukup memuaskan bukan? selanjutnya Anda dapat melanjutkan menyimak uraian materi berikutnya. 33 KERAJAAN MATARAM KUNO Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak mengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo. Keadaan tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup maju. Sumber-sumber Prasasti Mengenai bukti yang menjadi sumber sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram dapat diketahui melalui prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui sampai sekarang. Prasasti-prasasti yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram tersebut yaitu antara lain: a. Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal berangka tahun 723 M dalam bentuk Candrasagkele. Anda masih Ingat arti dari istilah Candrasagkele? Kalau Anda lupa, baca kembali kegiatan belajar 1. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya dan di samping itu juga diceritakan bahwa yang menjadi raja mula-mula Sanne kemudian digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara perempuan Sanne). Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang tempat Sanjaya mendirikan Lingga di candi Gunung Wukir maka simaklah gambar 2.7 berikut ini! Gambar 2.7 merupakan gambar reruntuhan candi Gunung Wukir di halaman candi ini tempat ditemukannya prasasti Canggal. Selanjutnya simak prasasti berikutnya. b. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M, ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta oleh raja Panangkaran atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat Budha). Bangunan suci seperti yang tertera dalam prasasti Kalasan tersebut ternyata adalah candi Kalasan yang terletak di sebelah timur Yogyakarta. Untuk lebih mengenal candi tersebut, silahkan amati gambar 2.8 berikut ini! Gambar 2.7. Candi Gunung Wukir. 34 Gambar 2.8. Candi Kalasan. Gambar 2.8 yaitu candi Kalasan tersebut adalah candi yang bersifat agama Budha yang dibangun oleh Raja Panangkaran. Untuk selanjutnya nama raja Panangkaran akan Anda temui pada prasasti berikutnya. c. Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja Mataram yang mendahului Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, dan Rakai Watukura Dyah Balitung. Untuk itu prasasti Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti Belitung. d. Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis dalam huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan arca Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya. Menurut para ahli bahwa yang dimaksud dengan arca Manjusri adalah Candi Sewu yang terletak di Komplek Prambanan dan nama raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya. Dari pernyataan di atas, tentu Anda ingin bertanya apa hubungan Mataram dengan Sriwijaya ? Untuk mengetahui jawabannya nanti akan Anda temukan pada uraian materi berikutnya. Sumber berupa Candi Selain prasasti yang menjadi sumber sejarah adanya kerajaan Mataram juga banyak bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah, yang manjadi bukti peninggalan kerajaan Mataram yaitu seperti Candi pegunungan Dieng, Candi Gedung Songo, yang terletak di Jawa Tengah Utara. Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan juga banyak ditemukan candi antara lain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sambi Sari, dan masih banyak candi-candi yang lain. Untuk menambah pemahaman Anda tentang letak candi-candi tersebut, silahkan Anda simak gambar 2.9 peta Jawa Tengah berikut ini! 35 Gambar 2.9. Peta Jawa Tengah. Dari prasasti-prasasti maupun candi-candi tersebut, maka dapat diketahui keberadaan kerajaan Mataram dalam berbagai bidang kehidupan untuk lebih jelasnya maka simak dengan baik uraian berikut ini. Kehidupan Politik Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa yaitu wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa dan wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai dengan prasasti Canggal. Tetapi setelah perkembangan berikutnya muncul keluarga Syaelendra. Menurut para ahli, keluarga Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syaelendra, tetapi mengenai pergeseran kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, yang jelas kedua-duanya sama-sama berkuasa di Jawa Tengah dan memiliki hubungan yang erat, hal ini sesuai dengan prasasti Kalasan. Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti Ligor, Nalanda maupun Klurak adalah Bhanu, Wisnu, Indra, dan Samaratungga atau Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti Mantyasih. Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram yang berasal dari abad 8-9 yang bercorak Hindu yang terletak di Jateng bagian utara dan yang bercorak Budha terletak di Jateng selatan , untuk itu dapatlah disimpulkan bahwa kekuasaan dinasti Sanjaya di Jateng bagian utara, dan kekuasaan dinasti Syaelendra di Jateng selatan. Kedua dinasti tersebut akhirnya bersatu dengan adanya pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramudyawardani yang bergelar Sri Kahulunan. Pramudyawardani tersebut adalah putri dari Samaratungga. Raja Samaratungga selain mempunyai putri Pramudyawardani , juga mempunyai putera yaitu Balaputradewa (karena Samaratungga menikah dengan keturunan raja Sriwijaya). Kegagalan Balaputradewa merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, maka menyingkir ke Sumatera menjadi raja Sriwijaya. Untuk selanjutnya pemerintahan kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan rajanya yang terakhir yaitu Wawa. • Rembang Bojonrgoro • J I PA N G + Sumbergurit + Tigawangi • Nganjuk • Madiun + Wengker Wengker Blitar • K Berantas + Panataran • Kediri (Daha) + Sumbernanas Madiun  G. Wilis Lor + + Ratu Baka + Prambanan + Roro Jonggrang Jogyakarta • + Kelurak Mataram + Mendut Kalasan + + Canggal + Plaosan Pawon + + BorobuduSrari + • Surakarta  G. Lagu Cata + + Suku Bengawan Solo Mandangkamulan + Lasem • Semarang  G. Perahu  G. Merapi  G. Merbabu  G. Sumbing  G. Sundoro Candi Dieng • Wonosobo + Sologriya  G. Ungaran + Gadong Sangga • Magelang Pajang 36 Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad 10, Mataram di Jateng mengalami kemunduran dan pusat penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok . Mengenai penyebab alasan dipindahkannya kerajaan Mataram dari Jateng ke Jatim, silahkan Anda diskusikan dengan teman-teman Anda dan untuk mengetahui kebenaran diskusi Anda, dapat ditanyakan kepada Guru bina di sekolah penyelenggara. Dengan adanya perpindahan kekuasaan dari Jateng ke Jatim oleh Mpu Sendok, maka Mpu Sendok mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Isyana dengan kerajaannya adalah Medang Mataram. Berdasarkan prasasti Calcuta, maka silsilah raja-raja yang memerintah di kerajaan Medang Mataram dapat diketahui. Untuk mengetahui silsilah tersebut, simaklah bagan berikut ini! Dari bagan silsilah raja-raja Medang di atas, maka yang diberi tanda itulah raja-raja yang memerintah. Pahami baik- baik bagan di atas. Selanjutnya simak materi berikutnya. Pada tahun 1017 M kerajaan Medang pada masa Dharmawangsa mengalami pralaya/ kehancuran akibat serangan dari Wurawari dan yang berhasil meloloskan diri dari serangan tersebut adalah Airlangga. Tahun 1023 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan Brahmana (pendeta Hindu) menjadi raja Medang menggantikan Dharmawangsa. Sri Parameswari Po Kbi (Putri Wawa) Mahendrata Raja Udayana Putri Sri Isanatunggawijaya 4. Dharmawangsa 3. Makutawangsawardhana 2. Lokapala 1. Mpu Sendok 5. Airlangga + + + 37 Pada awal pemerintahannya Airlangga berusaha menyatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di dalam negeri dengan memindahkan ibukota kerajaan Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun 1031, serta memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun bendungan Wringin Sapta. Dengan demikian usaha-usaha yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Tetapi kemudian tahun 1041 Airlangga mundur dari tahtanya dan memerintahkan untuk membagi kekuasaan menjadi 2 kerajaan. Kedua kerajaan tersebut adalah Jenggala dan Panjalu. Pada awalnya pembagian kerajaan tersebut dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan diantara putera-putera Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang menjadi penyebab kerajaan Medang mengalami kehancuran. Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik kerajaan Mataram. Maka melalui uraian materi tersebut dapatlah ditarik kesimpulan tentang kehidupan ekonomi maupun kebudayaan kerajaan Mataram. Kehidupan Ekonomi Berdasarkan bangunan candi yang ada, baik yang bercorak Hindu maupun Budha jumlah cukup banyak dan tempat atau lokasinyapun ada yang berdampingan, maka hal ini membuktikan bahwa kehidupan sosial masyarakat Mataram sangat religius dan dilandasi oleh rasa gotong royong yang baik, dan juga mempunyai rasa toleransi antara pemeluk agama Hindu dan pemeluk agama Budha itu sendiri. Dalam lapangan ekonomi, kerajaan Mataram mengembangkan perekonomian agraris karena letaknya di pedalaman dan daerah yang subur tetapi pada perkembangan berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini terjadi pada masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai lalu lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur. Dengan adanya pengembangan perekonomian, maka timbul dugaan bahwa dipindahkannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena alasan tersebut. Kehidupan Budaya Dalam kehidupan budaya, tentu teknologi yang dicapai Mataram sudah maju, bahkan masyarakat Mataram berhasil mengembangkan budaya asing menjadi budaya baru yang bercirikan Indonesia. Hal ini terlihat adanya penggunaan berbagai huruf dan bahasa yang beraneka ragam dalam prasasti yang dibuatnya. Kemajuan teknologi yang dicapai Mataram dapat Anda rasakan/nikmati sampai sekarang contohnya dapat Anda lihat pada candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia. Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Mataram kuno. Jawablah latihan soal berikut untuk mengukur tingkat pemahaman Anda! 1. Pendiri kerajaan Mataram berdasarkan prasasti Canggal adalah .... 2. Candi Kalasan dibangun pada masa pemerintahan raja .... 38 3. Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti yaitu ... dan .... 4. Isi dari prasasti Mantyasih adalah .... 5. Arca Mantyasih yang dibuat oleh Rya Indra di duga adalah bangunan candi .... 6. Penyatuan kerajaan Mataram terjadi pada masa pemerintahan .... 7. Kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh .... 8. Silsilah raja Medang Mataram diketahui melalui prasasti .... 9. Kerajaan Medang Mataram mengalami kehancuran/pralaya pada masa pemerintahan .... 10. Raja terakhir dari kerajaan Medang Mataram adalah .... Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk mengetahui kebenarannya dapat Anda cocokkan dengan jawaban berikut ini. 1. Raja Sanjaya 2. Raja Panangkaran 3. Dinasti Sanjaya dan Syaelendra 4. Silsilah raja-raja Mataram sebelum Balitung 5. Candi Sewu 6. Rakai Pikatan 7. Mpu Sendok 8. Prasasti Calcuta 9. Raja Dharmawangsa 10. Raja Airlangga Bagaimana dengan hasil jawaban Anda? Apakah cukup memuaskan? Kalau kurang, silahkan baca kembali dengan baik. Kini Anda dapat melanjutkan pada uraian materi berikutnya. KERAJAAN KADIRI Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi akhir perkembangan kerajaan Medang Mataram, bahwa pada tahun 1041 atau 963 C. Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan Jenggala dan Panjalu, yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas. Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibukotanya Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian dikenal dengan nama Kadiri meliputi Kediri, Madiun, dan ibukotanya Daha. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan. Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada perkembangan selanjutnya Panjalu/Kadiri yang memenangkan peperangan dan menguasai seluruh tahta Airlangga. 39 Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kadiri dimana bukti-bukti yang menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitabkitab sastra. Sumber-sumber Prasasti Prasasti-prasasti menjelaskan kerajaan Kadiri antara lain yaitu: a. Prasasti Banjaran berangka tahun 1052 M menjelaskan kemenangan Panjalu atas Jenggala. b. Prasasti Hantang berangka tahun 1052 M menjelaskan Panjalu pada masa Jayabaya. Selain dari prasasti-prasasti tersebut di atas, sebenarnya ada lagi prasasti-prasasti yang lain tetapi tidak begitu jelas. Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kadiri adalah hasil karya berupa kitab sastra karena pada masa Kadiri kesusastraan berkembang dengan pesat. Salah satu hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayuda dengan ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh tahun 1156 M yang menceritakan tentang kemenangan Kadiri/Panjalu atas Jenggala. Di samping kitab sastra maupun prasasti tersebut di atas, juga ditemukan berita Cina yang banyak memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan Kadiri yang tidak ditemukan dari sumber yang lain. Berita Cina tersebut disusun melalui kitab yang berjudul Ling-mai-tai-ta yang ditulis oleh Cho-ku-Fei tahun 1178 M dan kitab Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau-Ju-Kua tahun 1225 M. Dengan demikian melalui prasasti, kitab sastra maupun kitab yang ditulis orang-orang Cina tersebut perkembangan Kadiri dalam berbagai aspek kehidupan dapat diketahui. Kehidupan Politik Dalam perkembangan politiknya wilayah kekuasaan Kadiri masih sama seperti kekuasaan raja Airlangga, dan raja-rajanya banyak yang dikenal dalam sejarah karena memiliki lencana atau lambang sendiri. Untuk menambah pemahaman Anda tentang kekuasaan Kadiri, maka simaklah gambar 2.10 peta kekuasaan Kadiri berikut ini! Gambar 2.10. Peta kekuasaan Kadiri. Bali Madura JanggalaKahuripan Hujung Galuh Pucangan Pasuruan • • • • • Kembang Putih Daha Panjalu atau Kediri • Galuh Cho - Po (Sunda) Sin-to Sunda Kelapa • S a m u d e r a H i n d i a L a u t N u s a n t a r a 40 Setelah Anda menyimak peta kekuasaan Kadiri pada gambar 2.10 tersebut, lanjutkan menyimak uraian materi berikutnya. Raja-raja yang terkenal dari kerajaan Kutai antara lain Raja Kameswara (1115 - 1130 M) mempergunakan lancana Candrakapale yaitu tengkorak yang bertaring pada masa pemerintahannya banyak dihasilkan karya-karya sastra, bahkan kiasan hidupnya dikenal dalam Cerita Panji. Raja selanjutnya adalah Jayabaya memerintah tahun 1130 - 1160 mempergunakan lancana Narasingha yaitu setengah manusia setengah singa pada masa pemerintahannya Kadiri mencapai puncak kebesarannya dan juga banyak dihasilkan karya sastra terutama ramalannya tentang Indonesia antara lain akan datangnya Ratu Adil. Kemudian pada tahun 1181 pemerintahan raja Sri Gandra juga terdapat sesuatu yang menarik pada masa pemerintahannya, yaitu untuk pertama kalinya didapatkan orangorang terkemuka mempergunakan nama-nama binatang sebagai namanya yaitu seperti Kebo Salawah, Manjangan Puguh, Macan Putih, Gajah Kuning, dsb. Untuk selanjutnya tahun 1200 - 1222 yang menjadi raja Kadiri adalah Kertajaya. Ia memakai lancana Garudamuke seperti Rya Airlangga, tetapi sayangnya raja ini kurang bijaksana, sehingga tidak disukai oleh rakyat terutama kaum Brahmana. Hal inilah yang akhirnya menjadi penyebab berakhirnya kerajaan Kadiri, karena kaum Brahmana meminta perlindungan kepada Ken Arok di Singosari sehingga tahun 1222 Ken Arok berhasil menghancurkan Kadiri. Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik raja Kadiri. Dari penjelasan tersebut apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham simak kembali uraian materi selanjutnya. Kehidupan Ekonomi Dalam kehidupan ekonomi diceritakan bahwa perekonomian Kadiri bersumber atas usaha perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kadiri terkenal sebagai penghasil beras, menanam kapas dan memelihara ulat sutra. Dengan demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kadiri sudah cukup makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan penghasilan tetap kepada para pegawainya walaupun hanya dibayar dengan hasil bumi. Demikian keterangan yang diperoleh berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta. Kehidupan Sosial Bahkan berdasarkan kedua kitab tersebut diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Kadiri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat masyarakat hidup tenang, hal ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi, dan berlantai ubin yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kadiri telah memakai kain sampai di bawah lutut. Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai maka seni dapat berkembang antara lain kesusastraan yang paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari banyaknya hasil sastra yang dapat Anda ketahui sampai sekarang. 41 Hasil sastra tersebut, selain seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya juga masih banyak kitab sastra yang lain yaitu seperti kitab Kariwangsa dan Gatotkacasraya yang ditulis Mpu Panuluh pada masa Jayabaya, kitab Simaradahana karya Mpu Darmeja, kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan Akung, kitab Kresnayana karya Mpu Triguna dan kitab Sumanasantaka karya Mpu Monaguna. Semuanya itu dihasilkan pada masa pemerintahan Kameswara. Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Kadiri, maka untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda kerjakan latihan soal berikut ini! 1. Kerajaan Mataram dibagi dua oleh .... 2. Isi dari prasasti Banjaran adalah .... 3. Berita Cina yang menjelaskan tentang kerajaan Kadiri adalah .... 4. Kerajaan Kadiri mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan .... 5. Kitab Bharatayudha adalah hasil karya dari .... 6. Sebutkan kitab sastra yang dihasilkan pada masa Kameswara .... 7. Lancana kerajaan Kadiri pada masa Jayabaya adalah .... 8. Lancana kerajaan Kadiri pada masa Kameswara adalah .... 9. Kitab yang dibuat oleh Jayabaya berjudul .... 10. Sebab runtuhnya kerajaan Kadiri adalah .... Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, maka cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini! 1. Mpu Bharada 2. Menceritakan kemenangan Payalu atas Jenggale. 3. Ling-wai-tai-ta dan Chu-fan-chi. 4. Jayabaya 5. Mpu Sendok dan Mpu Panuluh. 6. Kitab Simaradahana karya Mpu Dharmaja. Kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan Akung. Kitab Kresnayana karya Mpu Triguna. Kitab Sumansantaka karya Mpu Monaguna. 7. Narasingha 8. Candrakapale 9. Kitab Jongko Yoyoboyo 10. Diserang Ken Arok tahun 1222. Bagaimana jawaban Anda setelah dicocokkan? Jika Anda sudah menyimak dengan sungguhsungguh uraian materinya, tentu Anda akan menjawab dengan mudah latihan soal tersebut. Untuk itu selamat atas kesuksesan Anda! Dan selanjutnya simak uraian materi kerajaan berikutnya. KERAJAAN SINGOSARI Adanya kerajaan Singosari tentu bukan sesuatu yang asing bagi Anda karena Singosari sangat identik dengan Ken Arok dan banyak cerita dan lakon drama yang mengambil ide cerita dari riwayat hidup Ken Arok dan berdirinya Singosari. 42 Sumber-sumber Sejarah Keberadaan kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M/1144 C Ken Arok menyerang Kadiri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Dengan kemenangannya maka Ken Arok dapat menguasai seluruh kekuasaan kerajaan Kadiri dan menyatakan dirinya sebagai raja Singosari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhattara Sang Amurwawabhumi. Sebagai raja pertama Singosari maka Ken Arok menandai munculnya dinasti baru yaitu dinasti Rajasa atau dinasti Girindra untuk menambah pemahaman Anda tentang keturunan dinasti Rajasa, maka simaklah silsilah berikut ini: Ken Umang Wisnuwardhana (1248 - 1268) + 1 Ken Arok (1222 - 1247) 2 Anusapati (1247 - 1248) 4 Ranggawuni 5 Kertanegara (1268 - 1292) Ken * en Dedes Tunggul Ametung 3 Tohjaya * (1248) * Parameswari (Tribuanaswan Mahadewi Pragnaparamita Gayatri Mahisa Cempaka (Ratu Angabaya) Mahisa Wongateleng + + Lembu Tal Raden Wijaya + 43 Dengan memperhatikan silsilah tersebut di atas, maka yang perlu Anda ketahui bahwa nama yang diberi nomor dan diberi kotak/dalam kotak itulah urutan raja-raja Singosari. Raja pertama sampai ketiga yang diberi tanda (*) mati dibunuh karena persoalan perebutan tahta dan balas dendam. Dari kelima raja Singosari tersebut, raja Kertanegaralah yang paling terkenal, karena dibawah pemerintahan Kertanegara Singosari mencapai puncak kebesarannya. Kertanegara bergelar Sri Maharajaderaja Sri Kertanegara mempunyai gagasan politik untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Apa yang dicita-citakan oleh Kertanegara, mengakibatkan daerah kekuasaan Singasari meluas. Untuk lebih jelasnya, simaklah gambar peta 2.11 berikut ini! Gambar 2.11. Peta kekuasaan Singosari Setelah Anda menyimak gambar peta kekuasaan Singasari tersebut, yang perlu Anda ketahui bahwa kekuasaan tersebut dapat dicapai oleh Kertanegara karena tindakan politiknya yaitu seperti: a. Membangun Singasari menjadi pusat pemerintahan dan berusaha menyingkirkan lawan-lawan politiknya seperti Kebo Arem (Raganatha) dijadikan adhyaksa di Tumapel, Arya Wiraraja (Banyak Wide) dijadikan Bupati Madura. b. Menumpas pemberontakan Mahisa Rangkah. c. Menyatukan agama Syiwa dan Budha menjadi agama Tantrayana (Syiwa Budha). Agama ini dipimpin oleh Dharma Dyaksa. d. Melakukan politik perkawinan yaitu mengawinkan salah satu putrinya dengan R. Wijaya dan putri yang lain dengan Ardharaja putra Jayakatwang dari Kediri dalam rangka memperkuat kedudukannya sebagai raja Singasari. Dan mengawinkan saudaranya dengan raja Campa yaitu raja Jaya Singhawarman IV dalam rangka mencari persekutuan/aliansi dengan kerajaan Campa. LAUT TIONGKOK SELATAN SAMUDERA HINDIA LAUT NUSANTARA Daerah kekuasaanSingasari • Warunadwipa Laut Sulawesi Laut Banda Sunda (Sin-to_ Tumapel Bali (Singasari) Salaya Seram Gurun Bakulapura Tanjungpura Bangka P. Bintan • Palembang • Melayu • Barus (Fansur) Pane Kampe (Kien-pi) Samudera Pasai • Lamuri (nan-wu-li) Tumasik (Tan-ma-sik) • Trengganu (Tang-ya-nong) • Kelantan (Ki-lan-tan) Patalung (po-lo-an) • Caiya ( Kia-lo-hi) Langkasuka Tambralingga • Kedah • Kra • Logor Laut Arapura 44 e. Mengirimkan ekspedisi ke luar pulau Jawa antara lain ekspedisi ke Malayu/ Pamalayu tahun 1275 untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan Malayu dan ekspansi ke Bali tahun 1284 karena Bali tidak mau tunduk kepada Singasari. Dari tindakan-tindakan politik Kertanegara tersebut, mungkin di satu sisi Kertanegara berhasil mencapai cita-citanya memperluas dan memperkuat Singasari, tetapi dari sisi yang lain muncul beberapa ancaman yang justru berakibat hancurnya Singasari. Ancaman yang muncul dari luar yaitu dari tentara Kubilai-Khan dari Cina Mongol karena Kertanegara tidak mau mengakui kekuasaannya bahkan menghina utusan Kubilai-khan yaitu Meng-chi yang dibuat cacat mukanya. Sedangkan ancaman yang lain dari dalam yaitu adanya serangan dari Jayakatwang dari Kadiri tahun 1292 yang bekerja sama dengan Arya Wiraraja Bupati Sumenep yang tidak diduga sebelumnya. Sehingga Kertanegara terbunuh, maka jatuhlah Singasari di bawah kekuasaan Jayakatwang dari Kediri. Setelah Kertanegara meninggal maka didharmakan/diberi penghargaan di candi Jawi sebagai Syiwa Budha, di candi Singasari sebagai Bhairawa. Di Sagala sebagai Jina (Wairocana) bersama permaisurinya Bajradewi. Untuk memperjelas pemahaman Anda, tentang candi Singosari tempat Kertanegari di muliakan, maka simaklah gambar 2.12. berikut ini! Gambar 2.12. Candi Singosari Setelah Anda menyimak gambar candi Singosari tersebut maka simaklah uraian materi berikut. Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak pemerintahan Ken Arok bahkan dari raja sampai rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius. Kehidupan religius tersebut dibuktikan dengan berkembangnya ajaran agama baru yaitu ajaran Tantrayana (Syiwa Budha) dengan kitab sucinya Tantra. Ajaran Tantrayana berkembang dengan baik sejak pemerintahan Wisnuwardhana dan mencapai puncaknya pada masa Kertanegara, bahkan pada akhir pemirintahan Kertanegara ketika diserang oleh Jayakatwang, sedang melaksanakan upacara Tantrayana bersama Mahamantri dan pendeta terkenal. 45 Kehidupan Ekonomi Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber yang secara jelas tetapi sangat memungkinkan bahwa ekonomi Singosari ditekankan pada kehidupan pertanian dan perdagangan serta pelayaran. Perkembangan tersebut sangat dimungkinkan karena Singosari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran. Kehidupan Budaya Dalam kehidupan budaya, Singosari sangat berkembang karena Singosari banyak meninggalkan bangunan monumental atau budaya lain yang berhubungan dengan agama yaitu seperti candi Kedal, candi Jago, candi Singosari dan patung Joko Dolok yang merupakan perwujudan Kertanegara yang terletak di simpang tiga Surabaya, Jatim. Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Singasari maka untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, silahkan kerjakan latihan soal berikut ini! 1. Sebutkan 2 tindakan Ken Arok sebelun menjadi raja Singasari! 2. Asal usul Ken Arok dapat diketahui melalui .... 3. Raja Singasari terbesar adalah .... 4. Agama yang berkembang pada masa Kertanegara adalah .... 5. Tindakan Kertanegara dalam rangka memperluas kedudukan sebagai raja Singasari adalah .... 6. Tujuan dan ekspedisi pamelayu adalah .... 7. Kerajaan Kertanegara mengalami kehancurannya karena .... 8. Setelah Kertanegara wafat maka dimuliakan di candi Singasari sebagai .... 9. Bukti adanya kerajaan Singasari diketahui melalui .... 10. Ken Arok menjadi raja Singosari melahirkan dinasti .... Setelah Anda mengerjakan latihan soal tersebut, untuk memantapkan hasilnya cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini. 1. a. Membunuh Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes. b. Menyerang kerajaan Kediri/Kertajaya. 2. Kitab Pararaton 3. Kertanegara 4. Tantayana 5. a. menyingkirkan lawan-lawan politiknya. b. melaksanakan politik perkawinan. 6. Menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan Melayu. 7. Diserang oleh Jayakatwang tahun 1292. 8. Bhairawa 9. Kitab Pararaton dan Negarakertagama. Candi Singosari, Kidal, Jago dan sebagainya. 10. Rajasa Bagaimana dengan jawaban Anda? Apakah memuaskan? Kalau sudah puas, simak kembali uraian materi kerajaan berikut ini. 46 KERAJAAN MAJAPAHIT Nama kerajaan Majapahit tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu yang terbesar di Indonesia. Sumber-sumber Sejarah Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan Majapahit sebagian besar berupa kitab sastra yaitu seperti: a. Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja Singosari juga menjelaskan tentang raja-raja Majapahit. b. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365 menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya. c. Kitab Sundayana menjelaskan tentang perang Babat. d. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar. Di samping sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga berupa seni bangunan seperti candi, pinti gerbang, pemandian atau pertirtaan serta kota Trowulan, bekas ibukota Majapahit yang terletak di kota Mojokerto Jawa Timur. Sedangkan sumber dari luar negeri yang membuktikan kerajaan Majapahit diperoleh dari berita-berita Cina yaitu seperti berita yang ditulis pada masa dinasti Ming (1368- 1643) dan berita dari Ma-Huan dalam bukunya Ying Yai menceritakan tentang keadaan masyarakat dan kota Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis tahun 1518. Dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat diketahui pemerintahan raja-raja Majapahit, kehidupan sosial, ekonomi, serta peninggalan budaya-budaya Majapahit. Untuk itu silahkan simak dengan baik uraian materi berikut ini. Berdirinya kerajaan Majapahit adalah berkat usaha dan perjuangan Raden Wijaya dengan memanfaatkan kedatangan tentara Cina Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke Pulau Jawa untuk menghukum Kertanegara. Dengan kedatangan pasukan Kubilai Khan, maka dimanfaatkan untuk menyerang Jayakatwang di Kadiri, sehingga kekalahan Kertanegara dapat terbalaskan karena Jayakatwang akhirnya meninggal di Ujung Galuh. Sedangkan pasukan Kubilai Khan melalui tipu muslihat Raden Wijaya dapat diusir dari pulau Jawa tahun 1293. Setelah berhasil mengusir pasukan Kubilai Khan, maka tahun 1293 Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawisnuwardhana. Untuk menambah pemahaman Anda tentang raja-raja Majapahit setelah Raden Wijaya maka simaklah silsilah raja-raja Majapahit berikut ini! 47 SILSILAH RAJA-RAJA MAJAPAHIT Setelah Anda menyimak silsilah raja-raja Majapahit tersebut, maka lanjutkan kembali menyimak uraian berikutnya. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang kuat, maka Raden Wijaya melakukan berbagai tindakan yaitu seperti melanjutkan pembangunan Majapahit sebagai pusat pemerintahan, mengawini keempat putri Kertanegara dan membalas jasa dengan memberikan kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya. Tribhuana (Prameswari) Wijayarajasa x Padukasori (Permaisuri) Kusumawardhani Kertawardhana Gayatri Tribhuwana Tungga Devi 1328 - 1350 Hayam Wuruk 1350 - 1389 Bhre Wirabumi Putri Putri Bhre Daha (Raja Dewi) Hyangwekas Ingsuka (meninggal) 11. Dyah Ranawijaya 1471 - 1519 10. Suryawikramawardhana 1466 - 1474 9. Girindrawardhana Dyah Suryawikrama 1456 - 1466 7. Dyah Kertawijaya 1447 - 1451 8. Rajasawardhana 1451 - 1453 6. Suhita 1429 - 1447 3. Bhe Kahuripan 2. Jayanegara/Kala Gemet 1309 - 1328 1. Kertarajasa (Raden Wijaya) 1293 - 1309 5. Wikramawardhana 1389 - 1429 x x x + Selir x x x x 48 Walaupun demikian diantara para pengikutnya ada yang tidak puas dan akhirnya menjadi benih pemberontakan di Majapahit. Pemberontakan tersebut muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Geret), karena Jayanegara adalah raja yang lemah. Diantara pemberontakan tersebut yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti tahun 1319 tetapi akhirnya dapat dipadamkan oleh pasukan Bhayangkari yang dipimpin Gajah Mada. Atas jasanya Gajah Mada menjadi patih Kahuripan tahun 1319 dan selanjutnya tahun 1321 diangkat menjadi patih Daha. Pemberontakan terhadap Majapahit tetap muncul, pada masa pemerintahan Tribuana Tungga Dewi yaitu seperti pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki tahun 1331. Dan pemberontakan tersebut juga berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Atas jasa tersebut maka Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit tahun 1333. Pada saat pengangkatan tersebut, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah, sumpah tersebut mungkin sudah Anda pernah dengar sebelumnya. Untuk itu silahkan Anda tulis nama sumpah dan artinya pada kolom berikut ini. Nama Sumpah Arti sumpah Gajah Mada Setelah Anda menuliskan nama dan arti sumpah tersebut, maka simaklah uraian materi selanjutnya. Dengan adanya Sumpah Amukti Palapa, maka Gajah Mada bercita-cita mempersatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk mewujudkan sumpah tersebut, pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dan dibantu oleh Adityawarman melakukan politik ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan berhasil. Atas jasanya Adityawarman diangkat menjadi Raja Melayu tahun 1347 untuk menanamkan pengaruh Majapahit di Sumatera. Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara dan dalam menjalankan pemerintahan yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada, Adityawarman dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak kebesarannya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara dan Majapahit berkembang sebagai kerajaan Maritim sekaligus kerajaan Agraris. Untuk menambah pemahaman Anda, tentang daerah kekuasaan Majapahit simaklah gambar 2.13 peta kekuasaan Majapahit berikut. 49 Gambar 2.13. Peta kekuasaan Majapahit Setelah Anda menyimak gambar 2.13 tersebut, tentu dalam pikiran Anda terlintas bahwa Gajah Mada berhasil mewujudkan sumpahnya Memang benar apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat terlaksana kecuali kerajaan Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya. Dalam rangka menguasai Pajajaran tersebut, maka Gajah Mada melakukan Politik perkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa Babat tahun 1357. Perang babat tersebut tentu sudah pernah Anda ketahui untuk itu silahkan Anda ceritakan kembali perang Babat tersebut menurut versi Anda. Selanjutnya cerita Anda ditulis pada selembar kertas dan kumpulkan pada Guru bina Anda. Wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh wilayah nusantara, bahkan Semenanjung Malaya juga berhasil dikuasai Majapahit. Untuk itu dalam rangka menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah kekuasaannya maka Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu Nala. Dan juga berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tentangga yang diistilahkan Mitrekasatata yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup berdampingan secara damai. Tahun 1364 Gajah Mada meninggal. Sehingga Majapahit mengalami kesulitan mencari penggantinya. Baru tiga tahun kemudian digantikan oleh Gajah Enggon. Meninggalnya Gajah Mada sangat berpengaruh terhadap pemerintahan Hayam Wuruk, sehingga pemerintahan Hayam Wuruk mengalami kemunduran. Hayam Wuruk meninggal tahun 1389. Selanjutnya tahta Majapahit diduduki oleh Wikramawardhana. Pada masa pemerintahan Wikramawardhana (tahun 1389 - 1429) kehidupan politik Majapahit diwarnai oleh Perang Paregreg atau perang saudara antara Wikramawardhana dengan Bhre Wirabumi. Perang Paregreg terus berkelanjutan menyebabkan bintang Majapahit semakin pudar, sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya yang melepaskan diri. LAUT TIONGKOK SELATAN SAMUDERA HINDIA LAUT NUSANTARA • KALIMANTAN Laut Sulawesi Laut Banda Salaya Bakulapura Bangka P. Bintan • Palembang • Melayu • Barus (Fansur) Pane Samudera Pasai • • Kedah • Patani Laut Arapura Mindano Hamlahera Ternate Tidore • • P Aki P. Aru P. Sula Irian • Sunda Kelapa • Demak • Tuban Bali Sumbawa • Makasar SULAWESI Selat Makasar Tanjungpu P. Natuna Tanjungpura • Banjarmasin • Martapura • • Pontianak Selat Malaka Periak Samudera Pasifik Kekuasaan Majapahit 50 Hal ini ditambah dengan adanya penyebaran Islam yang berpusat di Malaka serta munculnya kerajaan-kerajaan Islam yang menentang Majapahit maka keruntuhan Majapahit diambang pintu. Mengenai runtuhnya Majapahit ada beberapa pendapat yaitu: 1. Majapahit runtuh tahun 1478, ketika Girindrawardhana memisahkan diri dari Majapahit dan menamakan dirinya sebagai raja Wilwatikta Daha Janggale Kadiri. Tahun peristiwa tersebut di tulis dalam Candrasangkale yang berbunyi “Hilang sirna kertaning bhumi”. Anda masih ingat arti kalimat tersebut? Apabila Anda lupa buka kembali kegiatan belajar 1 modul ini. 2. Pendapat lain menjelaskan Majapahit runtuh karena diserang oleh Demak yang dipimpin oleh Adipati Unus tahun 1522. Demikianlah kehidupan politik pemerintahan raja-raja Majapahit maka untuk menguji tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda buat kesimpulan sebab-sebab kemunduran dan keruntuhan Majapahit, kemudian Anda tulis pada selembar kertas dan kumpulkan pada Guru bina. Setelah Anda mengerjakan tugas tersebut di atas lanjutkan menyimak uraian materi berikutnya. Sebagai kerajaan Hindu terbesar di Nusantara kehidupan sosial masyarakat Majapahit umumnya baik, kerajaan memperhatikan kepentingan rakyat, keamanan rakyat terjamin, dimana hukum serta keadilan ditegakkan dengan tidak pandang bulu. Dalam kehidupan beragama raja membentuk dewan khusus yaitu Dharmadjaksa ring kasaewan yang mengurus agama Hindu Syiwa dan Dharmadjaksa ring Kasogatan yang mengurus agama Budha keduanya dibantu oleh pejabat keagamaan yang disebut Dharma Upapatti. Dengan adanya pejabat keagamaan tersebut, kehidupan keagamaan Majapahit berjalan dengan baik, bahkan tercipta toleransi. Hal ini seperti apa yang diceritakan oleh Ma- Huan tahun 1413, bahwa masyarakat Majapahit di samping beragama Hindu, Budha juga ada yang beragama Islam, semuanya hidup dengan rukun. Dan berita Ma-Huan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh Islam sudah ada di kerajaan Majapahit. Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi juga dibuktikan melalui kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular yang di dalamnya ditemukan kalimat “Bhinneka Tunggal Ika, TanHana Dharma mangrua”. Kalimat tersebut di atas tentu sudah tidak asing bagi Anda, silahkan tulis arti kalimat tersebut pada titik di bawah ini Arti kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua adalah 51 Untuk mengetahui kebenaran arti kalimat tersebut, dapat Anda tanyakan kepada Guru bina Anda, selanjutnya Anda dapat menyimak kembali uraian materi selanjutnya. Sebagai negara agraris dan maritim, maka tentu perekonomian Majapahit bersumber dari pertanian, pelayaran, dan perdagangan yang saling menunjang dan saling melengkapi. Pemerintahan Majapahit selalu berusaha meningkatkan pertaniannya dengan memperbaiki atau memelihara tanggul sepanjang sungai untuk mencegah banjir dan di samping itu juga memperbaiki jalan-jalan jembatan untuk mempelancar lalu lintas perdagangan. Komoditi perdagangan Majapahit adalah beras dan rempah-rempah. Daerah-daerah pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat perdagangan karena menumpang barang dagangan berupa hasil bumi dari daerah pedalaman. Dengan demikian kehidupan ekonomi Majapahit cukup tinggi sehingga Majapahit dapat berkembang sebagai kerajaan besar. Sebagai kerajaan besar tentu kebudayaan Majapahit berkembang dengan baik, hasil peninggalan Majapahit berupa seni bangunan, patung, dan karya sastra. Seni bangunan Majapahit antara lain pemandian, atau petirtaan, gapura yang berbentuk seperti candi bentar maupun Bajang Retu, candi Penataran di Blitar dan masih banyak lagi candi-candi peninggalan Majapahit yang lain. Untuk mengetahui bentuk candi Penataran, silahkan Anda simak gambar 2.13 berikut ini! Gambar 2.13. Kelompok Candi Penataran Setelah Anda menyimak gambar candi penataran tersebut, simak kembali uraian materi berikutnya. Selain seni bangunan, peninggalan Majapahit juga berupa seni patung yaitu seperti patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Harihara atau sebagai Syiwa dan Wisnu dalam satu arca, patung putri Suhuta dan patung Tribhuwana sebagai Parwati. 52 Sedangkan peninggalan Majapahit dalam bidang seni sastra juga cukup banyak, selain kitab-kitab yang telah disebutkan pada uraian materi sebelumnya, juga kitab-kitab yang lain yaitu seperti kitab Arjunawiwaha yang ditulis oleh Mpu Tantular, kitab Ranggalawe, kitab Sorondaka yang berbentuk kidung dan juga ada kitab hukum yang ditulis oleh Gajahmada yaitu kitab Kutaramanawa yang digunakan sebagai dasar hukum di Majapahit. Kitab Hukum Kutaramanawa disusun berdasarkan kitab Hindu yang lebih tua yaitu kitab Kutarasastra dan Manawasastra. Dengan demikian dari kitab hukum tersebut, merupakan salah satu contoh wujud akulturasi dengan kebudayaan India. Demikianlah uraian materi tentang kehidupan kerajaan Majapahit. Maka untuk mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap uraian materi tersebut, kerjakanlah latihan soal berikut ini. 1. Sebutkan sumber-sumber dari dalam maupun luar negeri yang membuktikan kerajaan Majapahit! Sumber Dalam Negeri Sumber Luar Negeri 2. Berikan penjelasan pada tokoh-tokoh berikut ini! No. Nama Tokoh Penjelasan a. Raden Wijaya b. Gajahmada c. Mpu Prapanca d. Hayam Wuruk e. Wikramawardhana 3. Sebutkan dua tindakan Raden Wijaya dalam rangka memperkuat pemerintahannya! No. a. b. 4. Sebutkan pemberontakan di Majapahit yang dapat diatasi oleh Gajah mada pada masa Jayanegara dan Tribhuwana! 53 Masa Jayanegara Masa Tribhuwana 5. Berikan penjelasan terhadap istilah-istilah berikut ini! No. Istilah Penjelasan a. Perang Babat b. Perang Paregreg c. Dharmadyaksa ring Kasogatan Untuk menyakinkan pemahanan Anda, cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini. 1. Sumber dalam negeri - kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. - kitab Pararaton, kitab Usanajawa, kitab Sundayana. - bekas ibukota Trowulan. Sumber luar negeri - berita Ma-Huan 1413. - Berita Portugis 1518. 2. a. Raden Wijaya adalah pendiri atau raja pertama Majapahit. b. Gajah Mada adalah Patih Hamengkubhumi Majapahit yang berjasa mempersatukan daerah kekuasaan Majapahit. c. Mpu prapanca adalah pujangga Majapahit yang menulis kitab Negarakertagama. d. Hayam Wuruk adalah raja Majapahit yang terbesar sehingga Majapahit mencapai puncak keemasannya. e. Wikramawardhana adalah raja Majapahit pengganti Hayam Wuruk yang mengalami perang paregreg. 3. a. Memperistri keempat putri Kertanegara. b. Memberikan kedudukan dan jabatan serta daerah kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya. 4. a. Pemberontak Kuti (Masa Jayanegara). b. Pemberontak Sadeng dan Keta (Masa Tribhuwanatunggadewi). 5. a. Perang Bubat adalah perang antara pasukan Gajah Mada dengan raja Pajajaran Sri Baduga Maharaja di desa Bubat. b. Perang Paregreg adalah perang saudara yang terjadi sejak pemerintahan Wikramawardhana. c. Dharmadyaksa ring kasogatan adalah pejabat agama Majapahit yang mengurus agama Budha. 54 Bagaimana dengan jawaban Anda? apakah sudah sesuai? Bagus, jika Anda menjawab dengan tepat, tetapi jika belum baca kembali dengan baik, agar Anda benar-benar memahami dan selanjutnya untuk mengukur pemahaman Anda terhadap seluruh materi kegiatan belajar 2, silahkan kerjakan latihan soalnya dengan teliti, seyogyanya Anda tidak melihat kunci jawabannya selamat mengerjakan. 55 Petunjuk soal: 1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab! 2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah! 3. Bentuk soal terdiri dari 25 pilihan berganda. I. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar! 1. Prasasti Yupa di Kutai dibuat pada masa pemerintahan raja .... a. Kudungga d. Purnawarman b. Aswawarman e. Adityawarman c. Mulawarman 2. Tuliskan Waprakeswara pada sebuah Yupa di Kutai mencerminkan .... a. bangunan suci yang didatangkan dari India b. tempat menyimpan abu jenasah raja c. tempat mengikat upacara kurban d. tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa e. perpaduan bangunan Indonesia dan India 3. Raja Kutai yang mendapat julukan sebagai dewa Ansuman adalah .... a. Aswawarman d. Mulawarman b. Purnawarman e. Adityawarman c. Kudungga 4. Prasasti terpenting peninggalan kerajaan Tarumanegara adalah .... a. Prasasti Ciarunteun d. Prasasti Cianteun b. Prasasti Tugu e. Prasasti Kebun Jambu c. Prasasti Cidanghiang 5. Musafir Cina yang pernah singgah ke Tarumanegara adalah .... a. I-Tshing d. Cheng-Ho b. Ma-Huan e. Fa-Hien c. Hwining 6. Kerajaan Tarumanegara menganut agama Hindu aliran Wisnu, hal ini dibuktikan dalam prasasti .... a. Kebun Kopi d. Pasir Awi b. Lebak e. Tugu c. Jambu 7. Yang tidak termasuk fakto-faktor Sriwijaya berperan sebagai kerajaan Maritim terbesar di Asia Tenggara adalah .... a. Letaknya strategis b. Pusat agama Budha Mahayana c. Berhasil mengalahkan kerajaan Funan d. Menjadi pusat perdagangan 8. Prasasti kerajaan Sriwijaya ditulis dengan huruf dan bahasa .... a. Pallawa dan sansekerta d. Jawa Kuno dan Sanskerta b. Pranagari dan Jawa Kuno e. Kawi dan Jawa Kuno c. Pallawa dan Melayu Kuno 56 9. Perjalanan suci/Sidhayatra dilakukan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga tertulis dalam prasasti .... a. Kota kapur d. Kedukan Bukit b. Talang Tuo e. Karang Berahi c. Telaga Batu 10. Prasasti yang tidak termasuk pembuktian kerajaan Mataram Kuno adalah .... a. Prasasti Canggal d. Prasasti Dinoyo b. Prasasti Klurak e. Prasasti Kalasan c. Prasasti Kedu 11. Perbedaan dua dinasti wangsa Sanjaya dan wangsa Syaelendra adalah .... Wangsa Sanjaya Wangsa Syaelendra a. berkuasa di selatan berkuasa di utara b. menurunkan raja-raja Sriwijaya menurunkan raja-raja di Jawa Timur c. pindah ke Sumatra pindah ke Jawa Timur d. menganut agama Hindu menganut agama Budha e. membangun candi Kalasan membangun candi Prambanan 12. Prasasti Kedu adalah peninggalan kerajaan Mataram pada masa pemerintahan raja .... a. Sanjaya d. Daksa b. Panangkaran e. Balitung c. Pikatan 13. Raja Medang Mataram yang pernah berusaha melakukan serangan ke Sriwijaya adalah .... a. Airlangga d. Lokapale b. Makuta Wangsawardhana e. Mpu Sendok c. Dharmawangsa 14. Seorang Brahmana yang membagi kerajaan Airlangga adalah .... a. Mpu Nala d. Mpu Gandring b. Mpu Triguna e. Mpu Bharada c. Mpu Sendok 15. Kitab Gatotkacasraya adalah hasil karya sastra pada masa pemerintahan raja Kadiri yaitu .... a. Kameswara d. Kertajaya b. Jayabaya e. Airlangga c. Baweswara 16. Setelah pemerintahan Jayabaya yang menjadi raja Kadiri adalah .... a. Sarmeswara d. Gharasakar b. Kameswara e. Bameswara c. Kertajaya 17. Sri Ranggah Bhatara Sang Amurwabhumi adalah gelar dari .... a. Kertajaya d. Raden Wijaya b. Ken Arok e. Ranggawuni c. Anusapati 57 18. Dalam rangka menyatukan Nusantara, Kertanegara melakukan tindakan .... a. menjalin hubungan dengan Kubilay Khan b. menyingkirkan Jayakatwang dari Kadiri c. melakukan ekspedisi Pamalayu d. mengirim ekpedisi Paganuyung e. melakukan politik perkawinan 19. Kertanegara menganut agama .... a. Hindu Syiwa d. Tantayana b. Budha e. Hindu Brahma c. Hindu Wisnu 20. Perhatikan nama candi berikut ini! 1. Candi Singosari 2. Candi Kidel 3. Candi Jago 4. Candi Penataran 5. Candi Simping Candi-candi di atas yang merupakan peninggalan kerajaan Singosari adalah nomor .... a. 1, 2, 3 d. 1, 3, 5 b. 1, 2, 4 e. 3, 4, 5 c. 2, 3, 4 21. Perhatikan jenis pemberontakan berikut ini! 1. Pemberontakan lembu sore 2. Pemberontakan Sadang dan Keta 3. Pemberontakan Nambi 4. Pemberontakan Aryawiraraja 5. Pemberontakan Kuti Dari jenis pemberontakan di atas, yang terjadi pada masa Jayanegara adalah nomor .... a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4 b. 1, 2, 4 e. 3, 4, 5 c. 1, 3, 5 22. Keberhasilan Gajah Mada menumpas pemberontakan Kuti maka diangkat menjadi patih .... a. Daha d. Trowulan b. Kahuripan e. Antapura c. Kadiri 23. Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada mengandung maksud .... a. mempersatukan raja-raja Jawa dan Bali b. mengalahkan Pajajaran c. menguasai Semenanjung Melayu d. memperkuat daerah kekuasaan Majapahit e. mempersatukan wilayah Nusantara di bawah Majapahit 58 24. Adanya toleransi kehidupan sosial masyarakat Majapahit dibuktikan melalui kitab .... a. Sotasoma d. Negarakertagama b. Pararatan e. Usana Jawa c. Sundayana 25. Penyebab runtuhnya Majapahit adalah .... a. wafatnya Gajah Mada d. diserang Bhre Wirabhumi b. wafatnya Hayam Wuruk e. diserang Demak c. terjadinya Perang paregreg Jika Anda telah menyelesaikan menjawab soal tugas kegiatan belajar2 tersebut, kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di halaman belakang modul ini. Berusahalah jangan pantang menyerah agar Anda meraih sukses. Semoga Anda berhasil! 59 PENUTUP Usaha kerja keras dan pantang menyerah, akan membuahkan keberhasilan seperti yang Anda alami untuk memahami modul ke-6 ini, untuk itu selamat atas usaha dan keberhasilan Anda! Pemahaman Anda terhadap modul ini, mudah-mudahan dapat menambah wawasan pengetahuan Anda, sehingga sedikit atau banyak dapat memberikan manfaat dalam kehidupan Anda! Beberapa hal penting yang perlu Anda ingat dari modul ini adalah: 1. Proses masuk dan berkembangnya agama serta budaya Hindu-Budha ke Indonesia yang meliputi bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia dan dampaknya yang menimbulkan akulturasi dengan kebudayaan Indonesia. Dengan adanya pemahaman terhadap materi tersebut, selain menambah wawasan pengetahuan, juga Anda harus menyadari bahwa budaya luar yang masuk ke Indonesia tidak mungkin diterima begitu saja, tetapi hendaknya disesuaikan dengan kepribadian bangsa Indonesia. 2. Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia meliputi kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram, Kediri, Singosari dan Majapahit. Sehingga Anda dapat mengetahui dan memahami bagaimana kehidupan awal sejarah bangsa Indonesia, serta berbagai peninggalan budayanya yang tentunya akan menambah rasa kebanggaan dan penghargaan yang besar terhadap bangsa Indonesia tersebut. Demikianlah hal-hal penting yang perlu Anda ingat, selanjutnya untuk menguji sejauh mana usaha dan keberhasilan yang Anda raih terhadap modul ini, maka mintalah tes akhir modul kepada Guru bina di sekolah penyelenggara. Kerjakanlah soal test tersebut, dengan baik dan penuh ketelitian agar Anda berhasil dengan sukses. Setelah selesai mengerjakan soal test tersebut, tanyakanlah hasil perolehan test Anda, jika perolehan nilai Anda mencapai 80% atau lebih, berarti Anda sudah memahami modul enam ini dengan baik, tetapi jika perolehan nilai Anda kurang dari 80%, Anda jangan kecewa dan berusahalah terus untuk tidak menyerah sampai Anda berhasil dengan sukses. Selamat berusaha dan sukses selalu. 60 I. 1. D 6. D 2. A 7. C 3. B 8. A 4. E 9. C 5. C 10. B II. 1. Riwayat hidup sang Budha (Lalitawistara) 2. Hindu 3. Kisah Ramayana 4. 78 tahun 5. Golongan Ksatria / prajurit tidak menguasai bahasa Sansekerta 6. Prof.Dr.Ir.J.L.Moens 7. Anarawati 8. Kawi / Jawa Kuno dan aksara Bali 9. Pallawa dan Sansekerta 10. Syiwa Budha / Tantayan 1. C 11. D 21. C 2. D 12. E 22. B 3. A 13. C 23. E 4. B 14. E 24. A 5. E 15. B 25. E 6. A 16. A 7. C 17. B 8. C 18. C 9. D 19. D 10. D 20. A Akulturasi : Perpaduan dua budaya berbeda tetapi tidak menghilangkan kepribadian budaya asli. Airavata : Gajah Tunggangan dewa Indra. Catur warna : pembagian golongan masyarakat berdasarkan empat kasta. Candrasangkala : Susunan kata-kata/kalimat yang dapat di baca sebagai angka. Dharmadyaksa ring kasaiwan : Pejabat yang mengurus agama Hindu Syiwa Dharmadyaksa ring kasogatan : Pejabat yang mengurus agama Budha Lingga : Lambang agama Syiwa Narasingha : Lencana kerajaan yang berbentuk setengah manusia dan setengah singa. Polytheisme : Kepercayaan terhadap benyak dewa Pralaya : Kehancuran Paregreg : Perang saudara Religi : Keyakinan akan adanya kebenaran Sikritisme : Perpaduan dua budaya (kepercayaan) yang berbeda menjadi satu. Sidhayatra : Perjalanan suci Samyak Sambodhi : Kesadaran yang sempurna menurut ajaran Budha Wangsakerta : Tempat suci memuja dewa Syiwa Antrayana : Agama Syiwa Budha 61 DAFTAR PUSTAKA Chalif Latif dan Irwin Lay, Atlas Sejarah, Jakarta: Pembina Praga, 1993. Edhie Wurjantoro, Sejarah Nasional dan Umum I, Jakarta: Depdikbud, 1996. Soekmona R., Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II, Yogyakarta: Kanisius, 1973. Sartono Kartodirjo, Marwati Djoned Poeponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia II, Jakarta: Depdikbud, 1973. Supartono Widyosiswoyo, Sejarah I, Klaten: Intan, 1979. Truyana, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum SMU I, Jakarta: Sumber Bahagia, 1995.