Judul Asli : Al Mabaadi Al-Mufidah fit-Tauhidi wal-Fiqih wal-Aqidah Basic Principle on the Subject of Tuuhid, Fiqih and Aqidah Penulis : Syaikh Shalih bin Fausan Al-Fauzan Judul Terjemahan : Nasihat untuk Wanita Muslimah Alih Bahasa : Ummu Abdullah Desain Sampul : Ummu Zaidaan Disebarluaskan melalui: http://raudhatulmuhibbin.blogspot.com e-Mail: khay_ra@yahoo.com Maret, 2008 Buku ini adalah online e-Book dari Maktabah Raudhah al Muhibbin yang diterjemahkan dari on-line e-Book versi bahasa Inggris dari www.al-ibaanah.com sebagaimana aslinya, tanpa perubahan apapun.. Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya dalam bentuk apapun, selama tidak untuk tujuan komersil dan tetap mencantumkan sumbernya. Mengenai Buku Ini Buku ini merupakan terjemahan lengkap dari risalah “Al Mabaadi Al-Mufidah fit- Tauhidi wal-Fiqih wal-Aqidah” (Basic Principle on the Subject of Tuuhid, Fiqih and Aqidah) ditulis oleh Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri, salah seorang murid senior Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i dan penggantinya dalam pengajaran di Institut di Damaj, Yaman. Risalah ini dipilih karena menghadirkan prinsip-prinsip dasar Islam landasan iman dan amaliah kaum Muslimin dalam format yang mudah diikuti. Buku ini disusun poin per poin, pertanyaan dan jawaban, sehingga menjadi bahan pengenalan (terhadap agama) yang sangat bermanfaat. Dalam mukadimahnya, penulis menyatakan bahwa dia menulis risalah ini untuk mengajarkan anak-anaknya dan juga sebagai petunjuk untuk mengajarkan remaja Muslim lainnya. Dengan maksud yang sama, risalah ini dipilih untuk diterjemahkan dengan harapan ini merupakan usaha untuk: 1) membantu Muslim yang baru belajar untuk memahami konsep dasar keyakinan Islam, 2) membantu orang tua Muslim untuk mengajarkan kepada anak-anaknya dasardasar dari agama; dan 3) sebagai bahan referensi bagi kaum Muslimin dengan pemahaman yang lebih baik dalam mengumpulkan dalil-dalil dan dasar-dasar (agama). Semoga Allah menerima usaha yang tidak seberapa ini dan memudahkan tujuantujuan di atas dapat terpenuhi. * * * Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 1 Mukadimah Segala puji bagi Allah dengan puji-pujian yang murni dan terbaik, saya bersaksi bahwa tidak ada yang patut disembah dengan benar kecuali Allah – Maha Esa Dia tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Amma ba’du, Allah berfirman dalam kitab-Nya:    -  #   . %  /  0             "! # $ % & ! ' %( ) *+ , "! #   %& 78    9 . : ,  : # ; 9 3 # 1 2 & 3 #  4 * 0 # - 506 # “Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS Al-Baqarah [2] : 133). Dalam hadits shahih Ibnu Abbas  meriwayatkan: “Suatu hari saya berada di belakang Nabi  ketika beliau berkata kepadaku: G !H3 " # - 4 F  E F  C7 A! B,  - D! B9 ) C7 A! B,  $@ & 7 - & ?72  =>.# 7< ) @= O 0 N %B ) !  M72 G & L  %  JKH! C 72  C70   3 I G  3  " # C7 ! H3 I C# N P*+ )  @= O 0 N P*+ ) !  M72 %& L  %  -  C7     @= O 0 C# N %B )  R 9 PS G CBL  7 !H! G IQ -  72 C7     @= O 0 “Hai anak muda, aku ajarkan beberapa kepadamu: jagalah Allah niscaya engkau dapatkan Allah di depanmu, jika engkau minta mintalah kepada Allah, jika engkau minta tolong mintalah pertolongan kepada Allah. Dan ketahuilah jika seluruh umat sepakat untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat memberimu manfaat dengan sesuatu tersebut kecuali yang telah ditetapkan Allah untukmu. Jika mereka sepakat untuk mudharat dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat mudharat dengan sesuatu kecuali yang telah Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 2 ditetapkan Allah untukmu. Pena-pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah kering.” Ayat dan hadits di atas dan yang serupa dengan keduanya merupakan landasan dalam pengajaran kepada anak-anak dengan kata-kata yang sangat dalam, dalam hal Ke-Esa-an Allah dan pengajaran tentang peribadatan kepada-Nya, menjaga batasan-batasan-Nya, bergantung hanya kepada-Nya, dan bahwa Dia selalu mengawasi kita, demikian juga dengan iman terhadap takdir (qadar) – baik dan buruk. Ini adalah penanaman jalan agama yang benar yang dengannya diharapkan orang yang mentaatinya akan menjadi salah satu hamba Allah yang shalih. Dan semua ini menyebabkan saya menulis risalah singkat dan sederhana ini untuk anak-anakku – semoga Allah mengarahkan mereka dan memberikan arahan melalui mereka – dalam dasar-dasar Tauhid, Aqidah dan Fiqih bersama dengan dalil-dalilnya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Saya berharap semoga Allah memberi manfaat kepada mereka demikian juga anak-anak Muslim lainnya melalui buku ini. Wallahu muwaffiq. Ditulis oleh: Abu Abdir-Rahman Yahya bin Ali Al-Hajuri Rajab, 1425 H. Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 3 Mengenal Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih, dan Aqidah      [1] Jika seseorang bertanya kepadamu: “Siapa yang menciptakanmu?” Katakanlah: Allah menciptakan aku dan segala sesuatu. Dalilnya adalah firman Allah: @=  T1  U V T7 “Allah menciptakan segala sesuatu.” {QA Az-Zumar [39] : 62) [2] Jika seseorang bertanya kepadamu: “Siapa tuhanmu?” Katakanlah: Allah adalah Tuhanku. Dia adalah Tuhan segala sesuatu. Dalilnya adalah firman Allah: @=  T1  T' Q % 4  T0:Q =W0  T7 *  <  1!  “Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu.” (Al-An’am [6] : 164) Dan Dia berfiman: X & ! T' Q T7  & 9 ! “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,” (QS Al-Fatihah [1] : 2) [3] Jika seseorang bertanya kepadamu: “Mengapa Allah menciptakanmu?” Katakanlah: Allah menciptakan kita semua untuk beribadah kepada-Nya. Dalilnya adalah firman Allah:     Y# Z . [ T F ! G (! 7V  Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 4 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz-Dzariyat [51] : 56) [4] Jika seseorang bertanya kepadamu: “Apakah agamamu?” Katakanlah: Agamaku adalah agama Islam. Dalilnya adalah afirman Allah:  2 )T T\3 [ T7 # “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Al-Imran [3] : 19) Dan Allah berfirman: TU 9 !  )^  _  !0 %3 Q 1 3 Q  /] T % 4 “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar.” (QS At-Taubah [9] : 33) Dan Allah berfirman:  )* 3 c !   a* V b =I % 4    1 (! )  7I  :)^ \3 [ *  < `  )   “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Al-Imran [3] : 85)[1] ____________________ 1. Islam adalah jalan yang lurus (shirat). Dalilnya adalah hadits An-Nuwas bin Sam’an  yang meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: “…Dan jalan itu adalah Islam” [HR Ahmad (4/182) dan ini adalah hadits shahih]. Maka barangsiapa yang teguh di atasnya akan teguh –insya Allah- di atas shirat yang akan dibentangkan diatas neraka. Dalilnya adalah firman Allah: “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orangorang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS Maryan [19] : 71-72).Abu Hurairah  meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: “…lalu dikirimlah amanat dan rahim supaya keduanya berdiri di sebelah kanan dan kiri jembatan (shirat). Yang pertama diantara kamu akan lewat seperti kilat, kemudian seperti angin, kemudian seperti burung. Dan kecepatan seseorang (diatas jembatan) sesuai dengan amalnya masing-masing…(Dan orang-orang akan terus melintas) sampai amal tak sanggup lagi menolongnya…Di sis-sisi jembatan terdapat pengait yang siap menyambar siapapun yang diperintahkan untuk disambar. Oleh karena itu akan ada yang babak belur meskipun selamat dan ada pula yang terjungkal ke dalam neraka.” (HR Muslim) Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri  bahwa Nabi  bersabda: “Shirat akan dibentangkan( pada hari kiamat) dan diletakkan di atas neraka.” Kami berkata: “Ya Rasululllah apakah shirat itu?” Beliau  menjawab: “Ia adalah permukaan yang licin yang memiliki kait dan duri… Ada orang yang selamat, ada yang selamat dengan babak belur dan ada yang terjungkal ke dalam api neraka jahannam.” Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 5 [5] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Siapakah Nabimu?” Katakanlah: “Nabiku dan Nabi umat ini adalah Muhammad Rasulullah. Dalilnya adalah firman Allah:  X TT   V  T7  %3 Q  e  eL Q   @ ,  0 dT& 9   “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.” (QS Al-Ahzab [33] : 40) [6] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apakah hal pertama yang diwajibkan kepada hamba Allah?” Katakanlah: Belajar mengenai ke-Esa-an Allah. Dalilnya adalah hadits Ibnu Abbas  yang berkata: “Ketika Nabi  mengirim Mu’adz bin Jabal ke Yaman, beliau berkata kepadanya: “Engkau akan mendatangi orang-orang dari kaum Yahudi dan Nasrani. Maka hal pertama yang harus engkau dakwahkan kepada mereka adalah bahwa mereka hanya beribadah kepada Allah saja.” Mutafaq alaih dengan lafazh Bukhari. [7] Jika seseorang berkata kepadamu: “Apa arti Laa ilaaha illa Allah?” Katakanlah: Artinya bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah. Dalilnya adalah firman Allah: T7 Y# # Y T. 72 I “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah.” (QS Muhammad [47] : 19) Dan Allah berfirman: TU 9 ! % 4 T7 T H0 - " “(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Hak.” (QS Al-Hajj [22] : 62) [8] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa arti Muhammadun Rasulullah?” Katakanlah: Artinya bahwa Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah yang diutus kepada seluruh mahluk baik jin ataupun manusia. Dalilnya adalah firman Allah: Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 6 Y# N !73 Q f T 7 JgTI  “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya.” (QS Saba’ [34] : 28) Kita semua harus mentaatinya, beriman kepadanya, dan menjauhi apa-apa yang dilarangnya. Dalilnya adalah firman Allah:  %3 T*  %h  T7 %h  1!  “Katakanlah: "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul;” (QS An-Nur [24] : 54) [9] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa hak Allah yang harus dipenuhi oleh seorang hamba-Nya?” Katakanlah: Hak Allah atas hamba-Nya adalah mereka beribadah hanya kepada Allah saja dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengannya dalam peribadatan. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan Mu’adz bin Jabal  bahwa Nabi  bersabda: “Hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya adalah mereka beribadah kepada-Nya saja dan tidak berbuat syirik sedikitpun kepada-Nya. Sedangkan hak hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah bahwa Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak syirik sedikit pun kepada-Nya.” (Mutafaq alaihi). [10] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apakah syirik itu?” Katakanlah: Syirik adalah ketika engkau beribadah kepada selain Allah. Maka setiap perbuatan yang kita lakukan sebagai peribadatan kepada Allah, jika dilakukan kepada selain Allah, maka itulah syirik. Dalilnya adalah firman Allah: ig  0 % * O  Y T7  2  “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (QS An-Nisa [4] : 36) [11] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa hukumnya membuat gambargambar mahluk hidup?” Katakanlah: Membuat gambar-gambar mahluk hidup adalah salah satu dosa besar. Dalilnya adalah hadits Ibnu Mas’ud  yang meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat adalah para perupa.” (Mutafaq alaih) Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 7 Dan di dalam sebuah hadits, Abu Juhaifah  berkata: “Rasulullah melarang kami mengambil uang dari hasil penjualan anjing dan darah… dan dia mengutuk para perupa mahluk.” (HR Bukhari). Jika seseorang berkata kepadamu; “Apa hubungannya membuat gambar mahluk hidup dengan syirik?” Katakanlah: Membuat gambar adalah suatu bentuk penciptaan dimana perupa menandingi Allah dan mengambil bagian dari kemampuan-Nya untuk mencipta. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan Aisyah  dari Nabi  bahwa beliau bersabda: “Manusia yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat adalah orang-orang yang membuat penyerupaan dengan mahluk Allah.” (Mutafaq alaihi) Demikian juga Abu Hurairah  meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Dan tiada yang bertindak lebih zalim daripada orang yang bermaksud mencipta seperti ciptaan-Ku…’” (Mutafaq alaih) [12] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa arti kata ibadah?” Katakanlah: Ibadah adalah kata yang mencakup segala sesuatu yang Allah cintai dan ridhai. Dalilnya adalah firman Allah: TjI *B!e ! e  k * ) * e O  ! # * B! e ! E^  Mk * ) Y e 2 Td= < T7 # “Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-Nya, dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu;” (QS Az-Zumar [39] : 7) [13] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Dimana Allah?” Katakanlah: Allah berada di atas langit, di atas Arsy. Dalilnya adalah firman Allah: & T8  =I     “Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit.” (QS Al-Mulk [67] : 16) Dan Allah berfirman: _% 3  l * ! M72  & , T*  Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 8 “(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy.” (QS Thaahaa [20] : 5) Dan dalam sebuah hadits, Abu Hurairah  meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda:  P=.%2  )    %() * V o! 1  C7 m 7n M( ) X , . P & K8 M# J@7  C1 M N Q  0Q  * B*  E*  V Q  (!0  u  * V o! % ! 73 Q      e 57 C70  u   "Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk." Kemudian Jibril berkata; “Engkau benar.” (Mutafaq alaih dari Abu Hurairah ) [28] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa pengertian Ihsan?” Katakanlah: Ihsan berarti: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.” Ini diriwayatkan dari Nabi  dalam hadits Umar bin Khaththab  sebagaimana dapat dilihat pada Shahih Muslim no. 8. [29] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa hukumnya menghina atau berolok-olok dengan Allah, Rasul-Nya dan agama-Nya?” Katakanlah: Ini adalah kekufuran yang besar. Barangsiapa yang melakukannya dengan sengaja telah keluar dari Islam. Dalilnya adalah firman Allah: e . #   0 * B   Q ]   Y  %5t  8    %3 Q  )6 T70 1!  Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 17 “Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (QS At-Taubah [9] : 65-66)[3] [30] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apahakah balasan bagi orang-orang yang beriman dan balasan bagi orang-orang kafir pada hari kiamat?” Katakanlah: Balasan bagi orang-orang Mu’min (beriman) adalah Surga yang merupakan bagian yang paling tinggi dari langit. Dalilnya adalah firman Allah: % 6 )]T T@  2 $ T L  T0Q  2 4 ? t L JT)* ! *  V 4 - i $ 9 TS  %7& 2  # = O V  &  - "  2 %k Q   2 T7 = k Q : 0  I  ) V Q  . s  9    /* F  T0Q “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS Al-Bayyinah [98] : 7-8) Dan balasan bagi orang-orang kafir adalah Neraka yaitu bagian terendah dari bumi (dasar bumi –pent). Dalilnya adalah firman Allah: - ]   0] 2    2 R TBc ) Y %%& I   72 M+ (! ) Y  T  L Q .   * B  )] T Q@ %B T1  /t F . “Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (QS Fathir [35] : 36) _______________ 3. Tidak ada perbedaan hukum antara (1) seseorang yang mencaci Nabi Muhammad atau salah satu dari Nabi dan Rasul lainnya, apakah manusia atau malaikat, dan (2) seseorang yang menunjukkan permusuhan terhadap mereka atau bahkan salah satu diantara mereka. Dalilnya adalah firman Allah: “Allah memilih rasul-rasul dari malaikat dan mnusia. (QS Al-Hajj [22] : 75). Dan Allah berfirman: "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya" (QS Al-Baqarah [2] : 285). Dan juga Allah berfirman: “Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (QS Al-Baqarah [2] : 98). Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 18 Dalil bahwa Surga berada di tempat yang paling tinggi di atas langit adalah firman Allah: gJ t. E6Q (_ H!& ! JT L 4  2 M  & ! aQ  3  2 _* V   “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,” (QS An-Najm [53] : 13-15) Dalil bahwa Neraka berada di tempat yang paling bawah dari bumi adalah hadits Al-Bara’  yang meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: Buku catatan hamba-Ku dalam Sijjin – di tempat paling bawah dari bumi.” (Hadits hasan) Kita tidak mempersaksikan seseorang berada di dalam Surga, kecuali mereka yang masuk surga berdasarkan ketetapan dalil. Hal ini berdasarkan firman Allah: d 7!2 0 -  Z    R (!  Y “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.” (QS Al-Isra [17] : 36) [31] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Ada berapa tempat persinggahan?” Katakanlah: Tempat persinggahan ada tiga: 1. Kehidupan dunia yang akan berakhir. Dalilnya adalah firman Allah: Q * W!    Y# . T  a9 !  “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Al-Imran [3] : 185) 2. Alam Barzakh (alam kubur -pent). Dalilnya adalah firman Allah:  %} ) % ) M# d?v * 0  5Q    “Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS Al- Mu’minun [23] : 100) Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 19 3. Persinggahan terakhir (akhirat). Dalilnya adalah firman Allah mengabarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang Mu’minin dari keluarga Fir’aun: ]4 &T.#  % Q * (! Q ^ = 4 a* V b T # d   .T  a9 ! E ) “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (Qs Al-Mu’min [40] : 39) [32] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Dimanakah tempat persinggahan yang pertama menuju ke akhirat?” Kataknalah: Tempat persinggahan yang pertama ke akhirat adalah kubur. Dalilnya adalah hadits Utsman bin Affan  yang meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: “Sesungguhnya kubur adalah tempat pertama ke di akhirat. Maka seseorang yang diselamatkan darinya, maka apa yang datang setelahnya lebih mudah. Dan jika dia tidak selamat darinya, maka apa yang datang setelahnya jauh lebih buruk.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad dengan derajat hasan). [33] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa keyakinanmu terhadap azab dan nikmat kubur?” Katakanlah: “Saya meyakini bahwa itu adalah benar bagi siapa yang patut mendapatkannya. Dalilnya adalah hadits Aisyah  dimana dia bertanya kepada Rasulullah  mengenai azab kubur, maka beliau bersabda: “Siksa kubur adalah benar.” (Mutafaq alaih, dengan lafazh Bukhari) Aisyah  juga meriwayatkan: “Nabi akan memohon perlindungan Allah dari fitnah kubur, azab kubur, dan fitnah Dajjal” (Mutafaq alaih) Hadits ini menegaskan adanya siksa kubur, fitnah kubur, dan fitnah al-Masih Dajjal. Diantara dalil-dalil adanya nikmat kubur adalah hadits Al-Bara’  dimana Nabi  bersabda: “Bagi orang-orang Mu’min akan dikatakan, ‘Kenakanlah dia (dengan pakaian) surga dan bukakanlah baginya pintu surga sehingga wangi dan angin surga dapat mencapainya.” [34] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa yang engkau yakini mengenai orang-orang yang akan dibangkitkan, diadili, dan diberikan buku catatan amalnya?” Katakanlah: Saya meyakini bahwa semuanya adalah benar. Dalilnya adalah firman Allah: Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 20 *B )]T  T7 M72 - "  7!& 2 & 0 T u T   T  n T }  =T0Q  M70 !1  %} )   !  2v dz8 ) “Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” Dan Allah berfirman:   T Q: * 8  74  M# p 7( ) z: 8 ) 0:8 , p 3 9 ) ? % 8 I  & 0 0  =    THI z: 3 M7S ) Q: %n %2  ) ? % 8 I E*  ? Q  0  =  “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: "Celakalah aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS Al-Insyiqaq [84] : 7-12) [35] Jika dikatakan kepadamu; “Apakah orang-orang Mu’min akan melihat Tuhan mereka pada hari kiamat?” Katakanlah: Ya, mereka akan melihat-Nya (1) di tempat berkumpul pada hari kiamat (padang masyhar), (2) di surga. Dalilnya adalah firman Allah: {a* ? .  T0Q M# {a* k . ]@ i% ) dE%L  “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (QS Al-Qiyamah [75] : 22-23) Dan di dalam kedua kitab Shahih, Jarir bin Abdullah  meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: “Sungguh, kalian akan melihat wajah Tuhanmu pada hari kiamat.” Muslim meriwayatkan dari jalur Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abdurrahman bin Abi Layla dari Shuaib  bahwa Nabi  bersabda: “Allah yang Maha Terpuji lagi Mulia, akan berkata: “Apakah kalian akan meminta sesuatu yang harus Aku berikan kepadamu?” Mereka akan berkata: “Bukankah Engkau telah memberikan cahaya pada wajah kami? Bukankah Engkau telah Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 21 mengizinkan kami memasuki Surga dan menyelamatkan kami dari Neraka? Pada saat itu Dia akan menyingkapkan tabir dan pemandangan indah (yang terlihat) mereka tidak akan mendapatkan yang lebih mereka cintai daripada memandang kepada Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Mulia.”[4] Orang-orang kafir tidak akan melihat Allah pada hari kiamat. Dalilnya adalah firman Allah: 2 T.# \ %0%F 9 &  ]@ i% )  T0Q  “Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.” (QA Al-Mutaffifin [83] : 15) [36] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa keyakinanmu terhadap Al- Qur’anul Karim yang terdapat dalam mushaf?” Katakanlah: Saya beriman bahwa Al-Qur’an adalah Kitabullah dan bahwa ia bukanlah sesuatu yang diciptakan (manusia). Dalilnya adalah firman Allah: T7 \ y & 8 ) MT , E* L HI N Q F  3 X  * O & !   d,  ! # “Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS At-Taubah [9] : 6) [37] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apakah Al-Qur’an dalam bahasa Arab atau bahasa lainnya?” Katakanlah: Al-Qur’an adalah dalam bahasa Arab. Dalilnya adalah firman Allah:  %7(  e T7 T:0* 2 .:6*  E 7!L T.# “Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami (nya).” (QS Az-Zukhruf [43] : 3) Dan Allah berfirman: _________ 4. Hadits ini shahih dari Nabi . Saya tidak dapat menemukan kritikan yang kuat terhadapnya. Hal ini karena Imam Muslim dalam ‘At-Tamyiz’, menukil ijma para ulama bahwa Hammad bin Salamah adalah yang paling benar dalam meriwayatkan dari Tsabit. Yahya bin Ma’in berkata: “Barangsiapa yang menyelisihi Hammad dalam apa yang diriwayatkan dari Tsabit, maka riwayat Hammad lebih didahulukan.” Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 22 ?T* 0 X@  T=@ 0* 2 @ 8 70  )Q ] & !    %e  - 7!  M72 X s t. “dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS Asy-Su’ara [26] : 193-195) [38] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apakah Allah memiliki nama dan sifat?” Katakanlah: Ya, Dia memiliki nama dan sifat yang sesuai dengan Keagungan- Nya. Dalilnya adalah firman Allah:  0 E%2 ^ I M 8 9 ! ~& 3 s T7 “Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu.” (QS Al-A’raf [7] : 180) Dan Allah berfirman:  e 9 ! t )t ! % 4  M72 s 1 }& ! T7 % T8  1 } a* V b0  % u ) Y  )] T7 “Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nahl [16] : 60) Nama-nama Allah tidak terbatas pada jumlah tertentu yang kita kenal. Hal ini berdasarkan perkataan Nabi: “Aku tidak dapat menghitung Pujian-Mu” (HR Muslim dari Aisyah) [39] Jika ditanyakan kepadamu; “Apakah seseorang selain Allah mengetahui perkara ghaib?” Katakanlah: Tidak seorang pun mengetahui perkara ghaib kecuali Allah. Dalilnya adalah firman Allah: p  W! M72 e 7q!  T7    “Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib.” (QS Al-Imran [3] : 179) Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 23 Dan Allah berfirman: T7 p W! &T.# “Sesungguhnya yang gaib itu kepunyaan Allah.” (QS Yunus [10] : 20) Dan Dia berfirman: % 4 Y#  & 7 ) Y p  W! ? B E 2  “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri,” (QS An-An’am [6] : 59) [40] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Kapankah Hari Kiamat akan tiba?” Katakanlah: Hari kiamat merupakan perkara yang ghaib, yang tidak diketahui seorang pun kecuali Allah. Dalilnya adalah firman Allah: J2 T8   7!2 E 2 T7 T # “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat;” (QS Luqman [31] : 34) Dan Dia berfirman: J2 T8   7!2 T^ * )  # “Kepada-Nya lah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS Al-fushilat [41] : 47) Demikian juga, Nabi  bersabda: “Tidak seorang pun mengetahui kapan datangnya hari kiamat kecuali Allah.” (HR Bukhari dari hadits Ibnu Umar ) [41] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Ada berapa syarat agar amal diterima oleh Allah?” Katakanlah: Ada tiga, yaitu: 1. Islam. Allah tidak menerima amal orang kafir. Dalilnya adalah firman Allah:  )T   X S 7c  T7    Y# *   Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 24 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus,” (QS Al-Bayyinah [98] : 5) Dan dalam sebuah Hadits Qudsi diriwayatkan oleh Abu Hurairah , Nabi  bersabda: Allah Tabaraka wa Ta’ala berkata: “Aku paling tidak membutuhkan sekutu dalam peribadatan kepada-Ku. Barangsiapa melakukan amalan dimana dia menyekutukan sesuatu dengan-Ku, maka Aku tinggalkan dia dengan kesyirikannya itu.” (HR Muslim) 3. Mengikuti Sunnah Nabi . Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah  dimana Nabi  bersabda: “Barangsiapa yang melakukan amal yang tidak ada dasarnya dari kami, maka ia tertolak.” (HR Muslim) [42] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Ada berapa jenis tawasul yang diperbolehkan?” Katakanlah: Ada tiga jenis tawasul: 1. Tawasul melalui nama dan sifat Allah. Dalilnya adalah firman Allah: ~& 3s T7 0 E%2 ^ I M 8 9 !  “Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu.” (QS Al-A’raf [7] : 180) Dan firman Allah: X 9 TS  N ^ 2 =I - & , * 0 = 7!V ^  “dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS An-Naml [27] : 19) 2. Seorang hamba bertawasul dengan amal shalihnya. Dalilnya adalah firman Allah: Q T  ' ] 2     0%."   * B.# K  C7 “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perempuan.” (Mutafaq alaih) Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 30 [55] Dari adab buang air adalah: Salman al-Farisi  meriwayatkan bahwa suatu ketika dikatakan kepadanya: “Nabimu telah mengajarkan kepadamu segala sesuatu, sampai buang air besar.” Dia menjawab: “Ya. Beliau  melarang kami menghadap ke kiblat ketika buang air dan membersihkan dengan tangan kanan dan membersihkan dengan kurang dari tiga buah batu.” (HR Muslim) [56] Shalat tidak sah tanpa wudhu. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah  dimana Nabi  bersabda: “Tidaklah diterima shalat orang yang berhadats sehingga ia berwudhu.” (Mutafaq alaih) Ibnu Umar  meriwayatkan Nabi  bersabda: “Shalat tidak sah tanpa thaharah.” (HR Muslim). [57] Bagian tubuh yang terkena wudhu adalah: (1) Wajah, termasuk mencuci mulut dan menghirup air ke hidup dan mengeluarkannya kembali. (2) Tangan, yang dibasuh air sampai ke siku (3) Kepala, yang disapu dengan tangan yang basah (4) Kaki, yang harus dicuci sampai ke mata kaki Dalilnya adalah firman Allah: )]T T) U I* & ! M# e ) )  e 4 %L  %78 Cq $ % 7KS C7  %3 Q  E  2 : K&9  C     C7 C# #  !      X 9 KS C7 ^ 2 M72    72 “Segala penghormatan milik Allah juga kesejahteraan dan kebaikan. Semoga keselamatan atasmu wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 37 kesejahteraan atas kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi tiada sesembahan yang haq kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” (Mutafaq alaih) [76] Penjelasan sifat duduk dalam shalat dan menggerakkan jari pada saat tasyahud. Hal ini dapat ditemukan dalam hadits Abdullah bin Az-Zubair  dimana dia berkta: “Apabila Rasulullah  duduk di dalam shalat, ia meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya, dan tangan kirinya di atas paha kirinya. Dan beliau  memberikan isyarat dengan jari telunjuknya.” (HR Muslim) [77] Mengirimkan shalawat kepada Nabi . Hal ini dilakukan setelah tasyahud. Dalilnya adalah hadits Fadalah bin Ubaid  dimana dia meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: “Jika salah seorang dari kamu shalat, hendaklah ia memulainya dengan memuji Tuhan-nya, memuliakan-Nya, mengagungkan-Nya dan dengan memuji-Nya. Kemudian hendaklah dia mengirimkan shalawat kepada Nabi . Dan setelahnya dia berdoa dengan doa yang dikehendakinya.” (HR Abu Dawud, derajatnya shahih) Shalawat kepada Nabi  dapat ditemukan dalam riwayat Abu Mas’ud Al-Badri bahwa Bashir bin Sa’ad berkata kepada Nabi : “Allah telah memerintahkan kami untuk bershalawat kepadamu, ya Rasulullah. Bagaimana kami bershalawat untukmu?” Beliau  menjawab: “Ucapkanlah kalian: K C@ K&9  M72 N Q 0  4 * 0 #  6 M72 G  C7x &  @ K&9   6 M72  @ K&9  M72 ?1x 7 dF  d& , - K.# X & ! =I  4 * 0 #  6 M72 G ! Q 0 &  @ K&9   6 M72  “Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad sebagaimana Engkau limpahkan shalawat kepada Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau limpahkan berkah atas Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta ini Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.” (HR Muslim) [78] Berdoa sebelum salam. Abu Hurairah  meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: ' ] 2    K  L ' ] 2   y@ 0Q    C70 "! K% 7!I * V o!  PO K      ,   * I " #  KLK ? 8 & ! >*   $ & & ! 9 & ! J  I   *  (! “Jika salah seorang diantara kamu selesai melakukan tasyahud akhir, hendaklah dia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkata: Dari adzab neraka, Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 38 dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejahatan al-Masih Dajal.” (HR Muslim no. 588) [79] Beberapa dzikir sebelum tidur dan ketika bangun tidur: Hudzaifah  meriwayatkan: Adalah Nabi  apabila hendak tidur beliau membaca -& 3K  C7 0 ,  $ % –dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan aku hidup”, dan apabila bangun dari tidur beliau berkata: “Q %O P   #      0 .,  /] C C7  & 9 ! –segala puji bagi Allah yang membangunkan kami setelah ditidurkan-Nya, dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR Bukhari) [80] Menyebut nama Allah ketika hendak makan. Dalilnya adalah hadits Umar bin Abi Salamah  dimana Nabi  bersabda: “Hai anak muda, ucapkanlah ? 80 – dengan nama Allah - makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa yang dekat denganmu.” (Mutafaq alaih) [81] Menyakiti tetangga dan Muslim lainnya adalah haram. Dalilnya adalah hadits Ibnu Amr  dimana Nabi  bersabda: “Seorang Muslim adalah yang Muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya (perbuatannya).” (Mutafaq alaih) Jika engkau ingin memasuki sebuah rumah, mintalah izin dan berilah salam sebelum masuk. Dalilnya adalah firman Allah:  74  M72 %& T78  %8 .H! 8  MT , e %0 *  < :%0 %7V   Y % 6  )] T  T) ) “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.” (QS An-Nur [24] : 27) Salah seorang sahabat Nabi  meriwayatkan bahwa Nabi  suatu kali berkata kepada pembantunya: “Keluarlah kepadanya dan ajarkanlah dia adab meminta izin sebelum masuk. Katakan kepadanya: “Katakanlah: assalamu’alaiku, bolehkah saya masuk?”[7] Dan Abu Hurairah  meriwayatkan bahwa Nabi  bersabda: “…sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR Muslim) _________________ 7. Tidak tercantum periwayatan hadits ini oleh penulis. Apa yang kami dapatkan pada Shahih Adabul Mufrad Imam Bukhari yang dikeluarkan oleh Syaikh Albani sebagai berikut: Nabi memerintahkan kepada seorang sahaya (perempuan); “Keluarlah engkau lalu katakan kepadanya, ‘ucapkanlah Assalamu’alaikum. Apakah saya boleh masuk?’ Karena dia tidak mengerti tata cara minta izin.” Shahih Adabul Mufrad no.826 (pent.) Prinsip-prinsip Dasar Tauhid, Fiqih dan Aqidah ________________________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________________ © Raudhah Al-Muhibbin, 2008 39 [82] Engkau harus berpegang kepada kejujuran karena sungguh hal itu akan membimbingmu ke surga. Dalilnya adalah hadits Ibnu Mas’ud  dimana Nabi  bersabda: “Sesungguhnya kejujuran membawa kepada keshalihan dan keshalihan membawa kepada surga. Dan sesungguhnya kedustaan membawa kepada keburukan, dan keburukan membawa kepada neraka.” (Mutafaq alaih) [83] Wajib atasmu untuk berbakti kepada orang tua, karena Allah telah memerintahkanmu untuk melakukannya, dimana Dia berfirman: Y -T0Q M+.:8 , #  )  % !0 ET)# Y#     “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaikbaiknya.” (QS A;-Israa [17] : 23) [84] Berhati-hatilah dengan menyerupai kaum kuffar (tasyabuh bil kuffar), karena sungguh Nabi  telah bersabda: “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan lainnya dari hadits Ibnu Umar dengan derajat hasan shahih) [85] Menebus dosa seseorang dari sebuah majelis (pertemuan): Aisyah  meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah  duduk di dalam sebuah majelis atau shalat, dia mengucapkan beberapa kata. Ketika Aisyah  bertanya kepadanya mengenai kata-kata tersebut, beliau menjawab: “Jika seseorang mengatakan beberapa perkataan yang baik, itu akan menjadi penutupnya sampai hari kiamat. Dan jika dia mengatakan perkataan yang selain yang demikian (perkataan baik – pent), itu akan menjadi penebusnya. (Kata-kata) itu adalah:  # ' % C7 * BW 3  G .  C# #  N  & 9 0 - .9  3 “Maha Suci Engkau, dan bagi-Mu Segala Puji, tidak ada tuhan selain Engkau, Aku memohon ampun dan bertaubat kepada Allah.” (HR Ahmad dengan derajat shahih) * * *