18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 1 Amar Ma’ruf Nahi Munkar Oleh: Ustadz Muhammad Nur Ihsan, M.A. Pustaka al Bayaty www.wahonot.wordpress.com 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 2 Judul: Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Oleh: Ust. Muhammad Nur ihsan, M.A. Pustaka al BAyaty Silakan memperbanyak isi ebook ini dengan syarat bukan untuk tujuan komersil, serta menyertakan sumbernya E-book ini di ambil dari www.muslim.or.id Kunjungi: http://www.wahonot.wordpress.com http://www.pustakaalbayaty.wordpress.com Email: wahonot@yahoo.com HP: 08121517653 08889594463 SERIAL e-book # 7 170608 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 3 Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Oleh: Ustadz Muhammad Nur Ihsan, M.A. (Mahasiswa S3 Universitas Islam Madinah, KSA) Dari Abu Sa’id Al Khudry radhiyallahu ‘anhuberkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” Dalam riwayat lain, “Tidak (HadRa. M suessluimda nho . i4tu9 ) (mengingkari dengan hati) kHpeeaindmtiitansng ai ndni a saleadbmaels aashyr abhriaij’ida sitta sIw sylia a(mnseg,d bjiakamihtpki’ua (nnm )s”e enbcaagkiaunp ublaanmyaa km peenrgsaotaalkaann) , d“aHna dsiatns gianti pantas untuk menjadi separuh dari agama (syari’at), karena amalanamalan syari’at terbagi dua: ma’ruf (kebaikan) yang wajib diperintahkan dan dilaksanakan, atau mungkar (kemungkaran) yang wajib diingkari, maka dari sisi ini, hadits tersebut adalah separuh dari syari’at.” (Lihat At Ta’yin fi Syarhil ASyrbaiak’ihnu, lA Its Tlahmuf iI,b hnaul. T29ai2m) iyah berkata, “Sesungguhnya maksud dari hadits ini adalah: Tidak tinggal sesudah batas pengingkaran ini (dengan hati) sesuatu yang dikategorikan sebagai iman sampai seseorang mukmin itu melakukannya, akan tetapi mengingkari dengan hati merupakan batas terakhir dari keimanan, bukanlah maksudnya, bahwa barang siapa yang tidak mengingkari hal itu dia tidak memiliki keimanan sama sekali, oleh karena itu Rasulullah bersabda, 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 4 “Tidaklah ada sesudah itu”, maka beliau menjadikan orangorang yang beriman tiga tingkatan, masingmasing di antara mereka telah melakukan keimanan yang wajib atasnya, akan tetapi yang pertama (mengingkari dengan tangan) tatkala ia yang lebih mampu di antara mereka maka yang wajib atasnya lebih sempurna dari apa yang wajib atas yang kedua (mengingkari dengan lisan), dan apa yang wajib atas yang kedua lebih sempurna dari apa yang wajib atas yang terakhir, maka dengan demikian diketahui bahwa manusia bertingkattingkat dalam keimanan yang wajib atas mereka sesuai dengan kemampuannya beserta sampainya khitab (perintah) kepada mereka.” (Majmu’ 123... HdmTmsdtdIMMMmeeeaaiaeeereensnnnadhnnnnlegag miamoggggktkandsiiiria nunnnnae aaAtd hnkggggnaplaakkkigkn tg anniMaaaab mnnrrr rnaaapgiiipigpwyu rkedddkaeaanraareeeernb,ugk hrtmnnn sidkaiaalggge ajmazdutniaaaba yrkennnnnaama angy g nbm lhtgkeaiaae sadailae,Sinria atmnarrhyktig naun a.aaet aan.m np ait pnn k nyataaa.ksh ekagl mu euar ayaads klnpna kteuenI u uebbsapkg lluu aua kamtdkdmraew aiaaarmej ndakeg ldaIujl aatbiamiek nb tsetrauig aker gtkkmaraasabaahrens a ntrta o Aigimanodn ridhnlya ageeem anpknhmns,g a jae gie htadstsaalyiaktae nanradabs ppi F:ns ki,i e tangieaarsat n nto n aHdibj rwa wabieaak tsaraamnaa eijh,dt.gmi o ba7bw arsa/ ana,aylm4n ,n d ak2,ae g“nae7mBnd lgla)aguap a mnugaremar b nmghdiagamaahauamnllan’ aaryipnysunmauaaafi, beramar ma’ruf dan nahi mungkar?” Beliau menjawab, “Dengan tangan, lisan dan dengan hati, ini paling ringan,” saya bertanya lagi: “Bagaimana dengan tbmaeenlimgaauisn a?h”m kBeaelneli wdauia a tmin teaanrnjaaa wmk-aeabrne, ak“kMa . emkeicsailh kyaann dgi asnetdaaran gm ebreekrkae,”l adhain, slaaylua mbeelilhiaaut 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 5 Dalam riwayat lain beliau berkata, “Merubah (mengingkari) dengan tangan bukanlah dengan pedang dan senjata.” (Lihat, Al Adabusy Syar’iyah, Ibnu 1AamkAmtiIhtminea/dudduebd1ta aaamnabei8mkpptragn5b suuark ga e)nn aIau rnybn sragacned gnuitnsu ei i rstagdnnk u im aaagReg ptnskmaaasaea anje msuna t ny mabnaseldani degmusnib tkarasgibei aanl, ti ratrpde mikanddr esanit eaenanat-nkpdkgad hhgeaa ki mairsvnn-erstyni nem ideu nystuubmm(eega mnulb-ideean,hga aemnhgkagnl“g kaatSabgmg marei(eiu arknlre uinnreigs nkrdea rekyuaaetaktaeehnilnnaraibr sngcipsu ahnua e tsanaastbdkiuisdn uatehili)uhdntnita s,sadaa gta siiathrannni iinna n y iyd d iasyaa aaie mantnmhdmgsng aaa aaekg tldrlnkai oma )ihjamn embe adilreekaaataiunna essr’aprkstigtwk,uui aa anIaoadkfknjby anjl aa ienkakd bnnbwheu i b kannnhMkhaajea aadaitupbysrdinkalfaeaaniaa llt.nndaiy nhdshhaaga-.ii, mengingkari kemungkaran sesuai dengan kemampuan, dan sesungguhnya mengingkari dengan hati sesuatu yang harus dilakukan, barang siapa yang tidak mengingkari dengan hatinya, maka ini pertanda hilangnya keimanan dari hatinya.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, 2/258) Salah seorang berkata kepada Ibnu Mas’ud, “Binasalah orang yang tidak menyeru kepada kebaikan dan tidak mencegah dari kemungkaran”, lalu Ibnu Mas’ud berkata, “Justru binasalah orang yang tidak mengetahui dengan hatinya kAImebbai amSiyk aaIibnbn aduha nRd aatljiaadmba k mM meuensnhggooinmnngeaknfat bareir ild iapeune grnkaoan.t 3ah7aan5ti 8nI1by)an uk eMmausn’ugdk adria ant.”a s( Rdiawna ybaetr kIbantau, “Maksud beliau adalah bahwa mengetahui yang ma’ruf dan mungkar dengan hati adalah kewajiban yang tidak gugur atas setiap orang, maka barang siapa yang tidak mengetahuinya maka dia akan binasa, adapun mengingkari dengan 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 6 lisan dan tangan ini sesuai dengan kekuatan dan kemampuan.” (Jami’ul Ulum wal Smeaste iHo idrkaaanlmagm y2 a/kn2eg5a 8dti-ad2aa5nk9 )mh iednugpi,n gsekbaraig daiemnganana hpaetriknaytaa amna kHau idaz aadifaalha hr aodrhaniyga lylaanhug ‘anhu tatkala ditanya, “Apakah kematian orang yang hidup?” Beliau menjawab: “Orang yang tidak mengenal kebaikan dengan hatinya dan tidak mengingkari kbKdmeeaeemlnmina uipuumnrd gnibinakousna.li 3kr pdaa7 dnan5al 7akdsm7eae)mrn gayumaannnag grkh ahamrataiarnnu’ry syua afd.” ni dpg(aRe lnrei whbnaiaahtyih kbaia te mnsIa,b urjnin kdugaa k nAtai brbd iaa ankSdyy adaa ikibibn:e adrhaa phdaka alkanam ind iasMchua ysphaeo nantkninaangf PIdsdtbybkkSneeyaeeouaaerisnawmlnlkr saeeaig taekamohuad nmbjhr nmail luabeumaeglbtnabalahmk, eeh gni:a jIhrl p i s aMrakdk yelaskmaaaaaberenum inntemsma dki sugmr maaaapt aIhnebbbrsmeet nr lunealryasaamy rnutahek’aaig rnbaamum,yTuk tgkuka tfaab aayt enasni r aadmtnag ahnnan b mayipaggnygenair akd aar dnta’bnihtajarimg i teuar nkp ibanhhm fa pe a eatii ned aubnmrrmrtam kkautiianmenaman luksn trgteln.anasaay alu,dngha e ahmakha “kbkalJtaleiaautaiau rkb nbkmsm adi klahs au apane sahonnbnencyml agera yaebmktskrarah aauaeidr, a’ r rajaaaf sm kttdsAnheia haaaaIlb anudsml r’taa rlhisaaa hbuauatmnmy f frs asyadu, dd naTsfaasamsagdena rann cmia’gaad a h knlmepakrads amatee,ueen h rmnpudmybi isemnuaunimer yknamgukhaiugtgamaaa ankanltnikiag liap kdknarkliuaaaaa yatinnnnnhuaar merupakan kewajiban dan amalan sunah yang sangat agung (mulia) maka sesuatu yang wajib dan sunah hendaklah maslahat di dalamnya lebih kuat/besar dari mafsadatnya, karena para rasul diutus dan kitabkitab diturunkan dengan 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 7 membawa hal ini, dan Allah tidak menyukai kerusakan, bahkan setiap apa yang diperintahkan Allah adalah kebaikan, dan Dia telah memuji kebaikan dan orangorang yang berbuat baik dan orangorang yang beriman serta beramal saleh, serta mencela orangorang yang berbuat kerusakan dalam beberapa tempat, apabila mafsadat amar ma’ruf dan nahi mungkar lebih besar dari maslahatnya maka ia bukanlah sesuatu yang diperintahkan Allah, sekalipun telah ditinggalkan kewajiban dan dilakukan yang haram, sebab seorang mukmin hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam menghadapi hambaNya, karena ia tidak memiliki petunjuk untuk mereka, dan inilah makna firman Allah: “Wahai orangorang yang beriman perhatikanlah dirimu, orang yang sesat tidak akan membahayakanmu jika kamu mendapat petunjuk.” (105) QS. Al-Maa’idah: Dan mendapat petunjuk hanya dengan melakukan kewajiban.” (Al Amru bil MDaan’r ubf ewliaanu Njuaghay um ‘aennila Mmubnaghkkaarn, ,h a“Sl.e 1su0n. cgegtu. hWniyzaa rpaher Sinytuauhn daal Ins lalamraiynagha)n jika menimbulkan maslahat dan menghilangkan mafsadat maka harus dilihat sesuatu yang berlawanan dengannya, jika maslahat yang hilang atau kerusakan yang muncul lebih besar maka bukanlah sesuatu yang diperintahkan, bahkan sesuatu yang diharamkan apabila kerusakannya lebih banyak dari maslahatnya, aImkaanm t eItbanpui uQkuoryaynim da rbie mrkaastlaa,h a“Jti kdaa nm meanfgsaindgakta ardi aklaehm kuancgakmaraatan smyaerni’iamt.b” ulkan sesuatu yang lebih mungkar dan di benci oleh Allah dan RasulNya, maka tidak boleh dilakukan, sekalipun Allah membenci pelaku kemungkaran dan mOkeleemnhgu untkguakkranerynaana. ”d (aiItl’ulaam am pbeeurrl lnMua uhwid maipquaqnhig’aikimna,ir 3 b/de4ra)in k utd iinpie: rhatikan empat tingkatan 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 8 1. Hilangnya kemungkaran secara total dan digantikan oleh kebaikan234... PtmhBDDiaaeniieggldrg:laak aak2nnuk a5ttruttii5iaakkkn)nnaaag g nnnkkn naooeyyttllaaeeiag nhh.k a (ekk Lpmbeeieummhurtantuuutaghnn,m ki ggbiaakkjitr aadiahrrd,n aaaad,nnd nas , neyy skkaa Senneayddlggiaau pslrneauehgb nr kAiud htarpii nsbdbay aae.ya ’k siarna intr’ uagN. nt akktwaaesnea msweupicnyaaattruh akt, ek Srebylsaeaerrikalnunhar gh.uA ihd l aamUnntu. s h naaigmrkaaimnr,, 123... KSytkBLSiaeareeneikbnmrgdtaiageklualrr maiha.imp ta u :aul eebK.n nm me)a raprbdimakuui kuntaa ttyrdt e iaaamnrisn ii,a:s k pat’ereikukmnaf yno adam rantaepntntuu agnnap a.yn ih a oiun rmngat nubugnek gr ykaiatamunr g asm rem esmeurluaaap’ikr auudkkfea andnnga aknhne an wlma aihtjaiuirb maahtniaub rns ueg(sttk iianmapgre k omartiaalinnkg-i BAsAaibaSlemmyammlelbanaraauaaiyihkll rglaaa myh annkkauim eumnmmltc igaIaduees ’nraalbnrauuaklegimf s ni aykaa akdbaukpranaet a.d innrgbnKak iyamrldaanairtipu e.ama iannh,k da“agih Jka kilsl kamimuenasmsu eiemknmnio egierb ppkmnaaeaajnherdargbrwd au a-iaya pNidaak aysmnaik,aul gakaa a nhdlabt u r asedea nrienibli fbebasiahanae didi dblaskmaaaihe hhgau c amu yttaiiaa aaddnalnlaia mp gslkaaaa a ph lalseai lkaihbymmna ia(nlguanyaa ma gmdtbn iesagatmreamk mlrlaaueian emhlliimad,aa ana ,se l,suneo ddkbaulaaaetihnhnnuhi persyaratan ikhlas dan ittiba’) maka seseorang yang beramar ma’ruf dan nahi 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 9 mungkar wajib menjadi seperti ini juga terhadap dirinya, dan tidak akan mungkin amalannya menjadi amal saleh jika ia tidak berilmu dan paham, dan sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin Abdul Aziz, “Barang siapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka apa yang dirusaknya lebih banyak dari apa yang diperbaikinya,” dan dalam hadits Mu’adz Bin Jabal, “Ilmu adalah imam amalan, dan amalan mengikutinya,” dan ini sangat jelas, karena sesungguhnya niat dan amalan jika tidak berlandaskan ilmu maka ia adalah kebodohan, kesesatan dan mengikuti hawa nafsu… dan inilah perbedaan antara orangorang jahiliyah dan orangorang Islam.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu anil Mungkar, Ibdliimspaeu r idmnit easm,h ihn bdaie al.md n1a e9ykna.a ccnnaeg kt .dua Winplat iarzilraamanr augh .k t eSedynuutaaunnngy a alk Iesdblaaanmik iaybnae hrdi)la mn uk etmenutnagnkga rkaena ditaua nse nydainrgi, LSlaseekeemsoamunraaaa htnhb ulg ee L rmmyetaambanmukbgatb u dbaatahe kdnr aaa inpnmn ed manSarayhe an nmndtjaautaud’nnrniu (,fj bAs eaderleibakRkna,, ib fnds qseaa edbnhgaia a gsnmleaa Abiu msalne lHagsiknkuilnaaamr ytu sa)ha yebjaindkndaaga Rkdklaieasskheuer lmrtuaaleisl amalehnpm sumahnhaey lnlaleayim lelsarbifthuaautti ‘alahi wa sallam: “Sesungguhnya tidaklah lemah lembut ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut (hilang) dari sesuatu kecuali akan membuatnya jelek.” (HR. Muslim no. 2594) “Sesungguhnya Allah Maha Penyantun, Ia menyukai sifat penyantun (lemah lembut) dalam segala urusan, dan memberikan dalam lemah lembut apa yang tidak diberikan dalam kekerasan dan apa yang tidak diberikan dalam selainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 10 Imam Ahmad berkata, “Manusia butuh kepada mudaaraah (menyikapinya dengan lembut) dan lemah lembut dalam amar ma’ruf dan nahi mungkar, tanpa kekerasan kecuali seseorang yang terangterangan melakukan dosa, maka wajib atasmu melarang dan memberitahunya, karena dikatakan, ‘Orang fasik tidak memiliki kehormatan’ maka mereka tidak ada Jzmsdbmpmieaeaekeeukmrntarwusak ealrnieiaknnammjrauim nn di bkgdndaei a i ianim ok nnrzpyelgiiaaeie pnknblhmreayaai ibdmalapA aiina ilhlbkk m l k auieImnemhu bkgbm eoadeaTemdmesannaoranb a’ eAhla Aurakslalathah-uanunQ.amn h,knuKd nakae riaimda c’thakanu ina yb i allnlb aeileadninb.em n a rigaHgnhd aha aohdSlnuma uom ll eknm bsebmanaeiriualnmdbe,mh a’kukIoa nma tekhgm hedad,a ocu aatmurAelnslamana ll ikAlmsltmaaiauuh ht noki kal nmurtaenmu asnhdnannse,iany ugd ndanun-ug.oa s”napselir peaaamaammha nndbl gaa mwiam gklyzaiaiieka anlnn nam uJjgngadasah muiednkaanhi ada bkdgn’uaaeiaaympthrnnaaii, “Mesti ia menyeru dengan lemah lembut dan merendahkan diri, jika mereka memperdengarkan (memperlihatkan) kepadanya apa yang dibenci jangan ia marah, karena (kalau marah) berarti ia ingin membalas untuk dirinya sendiri.” SHskmmkaenaeeeeebbpabnnnakaaadggbidnrakhh ay kaaas alnkddua, enaahdbypp aeasiihn en. ysabSmeareeo aebrrnrmmaa udgnaapaagckain amaky m kaaaenn nkb gaeba s rbeiuukFnensairtrannuamka mksata eunanrlr c lt aoaAmyhb mla aalna’aberhgnanu h,cf t ewdedgjniiaatakt inhama s n ndebgataiu iahralw ikip kaa mtnesiodumi raanatulkg nen kLbggaui bkhrqyea mrabrsnabeaangranbs np aimyfrtaaae setkrt ndh is gaaaaadbldkajaaaaamrrnpki, “Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 11 Sesungguhnya yang demikian itu termasuk halhal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17Opsealbenhaug tkaaainmr eaonnraaa in tugfi rAmylalaannhg tAab’leal)a rlaha mmkaeermp aemdraain’ rtNuafah bkdia anMn p uanhraaahm ri ammsuaudl n -dg-sik hmaaral-l nauall namthueukr e‘akblaea raishdaia blwaarha, ssaeltlealmah- Iyqarnag’: terdapat pada awal surat Muddatstsir, surat yang pertama turun “Hai orang yang berselimut. Bangunlah, lalu beri peringatan. Dan Rabbmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu bDmbSyeeaerarnnsdi kagahbhksauaawrldn laagaIhspahl tisa.” em scbe aaIgrbnaanyl kaua hk cuT osabuaimyas.aa ityn a hyd aabnneg r pkramotabe,ml e“mSear ibnhatirad hutkepra hnsa edcuaanprt auc okub mabauenmr sd,a abdraai rnm addnaaullaasmmia dalam beramar ma’ruf dan nahi mungkar jika tidak dipergunakan pasti akan menimbulkan salah satu dari dua permasalahan (kerusakan): boleh jadi ia meninggalkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, atau timbulnya fitnah dan kerusakan yang lebih besar dari kerusakan meninggalkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, atau semisalnya, atau mendekatinya, kedua hal ini adalah maksiat dan kAellrauhs aTkaa’anl,a berfirman: “Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 12 Sesungguhnya yang demikian itu termasuk halhal yang diwajibkan (oleh Allah).” Maka barang siapa yang menyeru tapi tidak sabar, atau sabar tetapi tidak menyeru, atau tidak menyeru dan tidak bersabar, maka akan timbul dari ketiga macam ini kerusakan, kebaikan itu hanya terdapat dalam menyeru (kepada kebaikan) dan bersabar.” (Al Adabusy Syar’iyah, Ibnu Muflih, 1/181Msspseeeaasbbdkueaaadlg u iasamhhenant irsmyauaapsel, a nsfsaye:i dtekuaraau lis kpide uatdninag mnam akkesaolianrnragdak-inmtsegia,r, s hdidnaaigln aidnltaeairm sis: a kehibel mtaligeguama,i mkbleauamrtna aabkh etye rarsle antmmger basduneitybn, a)uu s,kt a dihblakaanarr un, ss ai dlabmadaruari “Tidaklah menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran kecuali orang yang berilmu (memahami) apa yang ia serukan, dan memahami apa yang dia larang, dan berlemah lembut di dalam apa yang ia serukan, dan berlemah lembut dalam apa yang ia larang, dan santun dalam apa yang ia serukan dan santun dalam apa yang ia larang.” KLiehtaitg:a T: aSnybairihaut lp Gehrabaufailtiainn, Iybannug Awna Njibah dhiains,g hkaalr. i2 5-30, Al Amru bil Ma’ruf wan NRTp1Mm.eiaa aedPrjhknaabeysbckuruua, ba kd2autsuna/nean2pymtila a6 djuMn:9u aa -gtunN2 ean a7krk gshd1eekeimo,m abAsrmuuual, n tn AuA kgbgdnlekke agQcanabkirorlaua,aad rrsndn hy s a yuytSni adaydA ntaajaubugnrk u g’ km i ayeYkka emeahthmis’uudl,a aesInal,buna kghnshu ka duahalti n.irMes a1 pyrnu5ehay,fr8raa lksaid,n hyetJagka,ac p 2airml anw/ aidt1 ’ata ko8aUnjesiu8lb ambu - b 1meuebd9rn siei0Wkaigsn urkaag.tar l k riHnaasriian:ki j ,aa t,emk ret,s ecIetbubanauplutii 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 13 berbentuk maksiat, barang siapa yang melihat anak kecil atau orang sddms2Mmtkeeee.ae aruemdKannsknnadg eeesmggnaambnuikganneutdua na lgtnmarn rkm rysagmeaasae kamrpen:oeaik peg rlirKairnenaah berunptynatimumage ditta ,r naeu tbbykrikanpnuesa nhgbegeia, ak roibitatmnaaelluupeerinmtr aahbtj mubipn imddhigu talai aateaaisken kr nibj rsshigad sakiek ieiaabwnpkagbd uaesri aualmitelaj at .disk bkaieebt uskoacuaeea rutttttknaauaaueaun splllmlai ngii hdpa, ay mbd eukassinan seenem igl laabiteahaettasnda atngba knatcuaia lag aoimagmlm,rr amia ape oa n malsnrnaeghaaakako knsg kueraigiahkaasln a ganada ibntgakmlw,ad a hbke.ynaaa aleaj maihmnbkRkrgs uu aae taknnsnbaenaug tdredngaklsriua sraenzllnigrbiaalaaniayumhnlnhaaati, shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang menutupi (kesalahan) seorang muslim, maka Allah akan mSmsspttttdtk3iieieaeeh.iiddd errpahbdKbuaaassnkaeeaaetkkkeeuakrlrbgmbb ukt . aa duuubtmyiuhibriiDptt oadkna c oidnltahaek ogedle(nlgukenaknhldli .hakk ana t obbhoie ulr sdn eona haammsiirdnlkai: awed n iel aSdm(tht aglenmueeaa mnkpnr stndk eausmaeake iunreppioniel iknuabukeris g akgnaautre,k unkmunclt eadat pu akgnactahakril aanuy snyaienu gaadakanm k tallene)iaaoeknu ndnsgh rcet nadgyi paauabrtlaageneneuanaen knmldhg lspratai ga iia eaht re atkddnar ae rndsausen sinri ennennydsmd bclt,eiagdaae aaauabfa-anskhr atttnudan aeaa a sdat i m-ndt acmkne.mndos maune eaasaarinogAspnasa ktngaeae dau dhnkoaihmiasmia. arrr aeknpcaaaer toea ukannn trk r.nhnt,lg”aaa eae a s n(a anwyymiHdpgdhgkaaaa aRaraanenntb matn.m gkg i inM cl eupksua aebmyuseet nprelaesopmagiuarlrrmnemkiwbdte’mriaeai)ir,mai lran ribd)ahanan tta aan unet iswnmaa,na, a h gaotlmmat uaya rabehdanamaatlunnaaaakkykaunnhggaaa,, 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 14 Maksudnya: Tidak boleh memata-matai suatu kemungkaran yang tidak urmmunaamtttuaaakiih , u Addnililatnaunhgk k m tmaare’aein,ln ausg tebiupnepegr rkiprtamii rnsiatneunsyn:ea yo, ark,aa nmrgea nykaaa nA tglild amahke t nabu’oatlluaep hmi bmealaagrki assnieagot rkdaiatnang u dpnoutsunak md mie kedm majealaaltamtaas- “Hai orangorang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena sebagian dari purbasangka itu dosa. Dan janganlah mencaricari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha PP(M4kMumysjSikealeeahhl.eeal aaaembnbnariifkfmnllassaygeKhaausgyd.ag rffa ueuaiaiidztay nmyym dir)aiikdaag ranndnunhcahhkityy aogniyakda .laa ln.anga ra”a ::btkif mmn (n oBiaeJyQ nyihl erraakaSia:aannr a nm.,nrad Jj g Ageitkn ik epislable gan aeumtHicsss esirnuaalikuamrbaagmanasj iipd uladlnnesia airs bha ytd paabey uaasaamelraale tartari hnkhi:emmtm wga1,lash ial ajnu2ahtaiaa,s,ik a)a dndka ptatmtigaeleu t eaaskcsra nheuns tkmgasdieya addeinbialen aioi un liiagkykriantghtkaa h ga aannwkiksbltrggdh,aa aa om fiir(jnmkls lii ?yeaabe, h haefbksp ?iinm leyaema agbar ?kfabte kh aiamkaddn?ab,t?a giagiie nt,yiik?i md anna nadiwnbgiy ll? aakguaiaad?gdka mknj?eiiiabrang b nnsilen? nga gi?ymrs hyaambui aen? ppenp,sne? deetaa?plgsarrainn)ehiemm ,ndgkn bapgMaaaaetgaek ntssmlban iaaaglh nuudlrel taaayntidmai.hhhtda tpiauunaaaaaannnnhqkkgt, 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 15 Di antara contoh permasalahan yang khilafiyah yang tidak berarti, dan sdms(Rauaernannafn ingidanaahhit auaahknsda)tea,un pdlk aaa hikbnn ae iskt ru habaidutlteaauanflt a tmcshaaune rargapet eukur hanzya itdanruniaak gsma i nmndn iiye hytaniaad gnrahagnkma i lkanakadylahkaana th:na maN. rziugDkintaaa’naahla,hy mam b as kuhahetmk’acaaulha na is l(niesk ieka bakwualaliiga.un aimm ankna os enuSAbtlyrahaiam’glaukahas)i Keempat: Metode dan cara beramar ma’ruf dan nahi mungkar terhadap pPdzbpIcmmbmskSseaayeeeaueeleaejrlamarrrnlnaintraahuiimmgorg tk u idapaaumdush kykoabhaee-uasaab saa sm ueslknaphuagt bniaa Ig,u,aieln sakltd nb mraaaipulgai a.jid nt reaksanamactiigaml i g,i aamum nd yurbbndeb yaaaepaneeraaekan nneinarnrr n yggmaamkka kat di huaraanenasii,nh tmh imeagcgabyn a mamk ,aaadlap umban“tnipatain krHiyang nshuii tauna a dbau krk bm i naneake hdmenna nmm pair dt giabbtkeudurauundeei rkannmtnmruaurn ig nlandsp a pfkkaika iaaukaaatehakdkdn nurhsni aaaia bit dag valannhinmiadudeabk h yanrssieiuddl lsalaana anamaaadn,kkan mgnlnagsa-la ak ni nns skmantkh un uuebaryeauay lasdniaralsntiatta uwahuauetcilts na a ruaejgbam uhmin lto,kit a gayeadeela opadoagsrannhl iananahrejb a erpgigahet ydall pa di ara,damn ekaspsinnaknnap akeepgk leriga nlat u eaahunighsndnnsypoa ua e aaiaamdrsyasnmkn m aaacsgeiy g naanutdaatma u,y ogatt abnd a aad njegalk nib’leo srk gh,t ae rhbsiaaudddkdasauulmranaaaaaaymaurnnnunkgaatj, (angkat senjata dan kudeta) menghadapi penguasa kecuali kerusakan yang disebabkan oleh perbuatan mereka lebih besar dari kemungkaran yang dImihaampu Isbknanu. ”Q (aMyiynihma abjuesrskuantan,a h“B, 3a/ra3n9g0 )s iapa yang memperhatikan fitnah baik besar atau kecil yang menimpa Islam, niscaya ia akan mengetahui bahwa 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 16 penyebabnya adalah tidak mengindahkan prinsip ini (tidak boleh kudeta dan angkat senjata terhadap penguasa) dan tidak sabar terhadap kemungkaran yang ingin dihapuskan, sehingga menyebabkan kemungkaran yang lebih besar.(I’laamul Muwaqqi’iin, 3/4) ” Adapun metode yang digunakan dalam mengingkari kemungkaran yang dilakukan oleh penguasa atau pemerintah ada dua: PImeratma mIban: uT iNdaahka bso bleehr kmaetan:g “gTuindaakka bno kleehk ebraagsia nse doarnan sge npjuanta .m elarang penguasa dengan menggunakan kekerasan dan tangan serta tidak boleh angkat senjata, atau mengumpulkan masa, karena yang demikian itu menyebabkan fitnah dan menimbulkan kejahatan (kerusakan) serta hilangnya wibawa seorang pemimpin di hati masyarakat, dan terkadang bisa menyebabkan keberanian mereka untuk khuruj (kudeta) terhadapnya, dan rusak (hancur) nya suatu Negara, dan kAAdtudDeeneephanrnntrlautuuigg a syskaaAna a nnSgbkkn u auaugwannp dpAdn aaelaial ajtky i iahBbeany numn addyykgnaaauah gnldnk at gimaumkad krnanei yaaytmmg nanakbk ebtjoaeuanaetllrn gei r(aksi ihtdknuaie daaIgn nmbannk jake aoadt rnrdlmaikeiapi a hs ktprItie aebuahrRkmn,nah tadugteua ski kdnkAkuikaegralnuiappkt) anlN aa.l”kpa rd aoaaehahlnnne h hpgsakphu aspeaara pardalsalra aiaa dp alp lyaeutaeaa mlnhHansugim ugmmu daa‘zpeaz sasrialanaaluii,lf imp aahdhafhi,aau k,nld swa “ hainTnaln a si imd r hsssaaoaaeenklnlsselkguuahhaamaaa.nh iij kita beramar ma’ruf dan nahi mungkar?” Beliau menjawab, “Ini sungguh sangat baik, tetapi bukanlah merupakan sunnah kamu mengangkat senjata (dalam beramar ma’ruf dan nahi mungkar) terhadap imam (penguasa atau pemerintah)mu.” 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 17 Imam Hasan Al Bashri -rahimahullah- berkata, tatkala keluar salah Khawarij di Bashrah-: “Miskin (kasihan)!!, ia melihat suatu kemungka rsaeno,r laanlug mengingkarinya (dengan kekerasan), maka ia terjerumus ke dalam kemungkaran yang lebih besar.” KImeadmua :I Mbneun asAenh aNtia phehnagsu absear aktaatua ,p e“mDaimn piian dmenegmainli hse mpebmunbyicia. raan bersama penguasa di tempat yang tersembunyi dari pembicaraan di hadapan orang banyak, bahkan ia menginginkan kalau bisa berbicara dan menasihatinya dalam kImeaadma aAn stye rsSeymaubuknanyii tabneprkaa atad,a “oArakanng kteettiagpai. ” mesti bagi orang yang melihat kesalahan imam dalam sebagian masalah agar menasihatinya, dan jangan mAdsRaiapeslsaamau fmuplyuspeal raslnlahiigkhho a aldnsethkeh aako: lnellema phlelu anRkhgaauiksn uag‘anlkul aalloriahalhein h wsk headap ulaslaaad llalliaamnhmyaua m bd‘ aei ldrhasiai ahdbaia tdpawaas,a n “s oBsearasalurlnaaagmni gb d adesnainayngpa aaknn. a” y saaihpnaagt iypnaagnringa menasihati pemimpin dalam suatu urusan maka jangan ia perlihatkan secara terangterangan, akan tetapi hendaklah ia memegang tangan dan membawanya menyendiri, jika dia menerima nasihatnya itulah yang diharapkan, dan jika tDidaarik , Siaa’ itdel aBhi nm eJnamyahmapna, ikbaanh wapaa iyaa ndga twaanjgib kaetpaasndyaa .A” bdullah Bin Abi Aufa - rsmaaeldanhmjiay waklaelabph,a u“dS aaannyyaha u,S -al ad’ildau l aBbmien l ikJaaeuma dmhaaeannn”j adiwaa natbi di aas kab memrbkeiall ithaba,e t“r Ptkaeenmmyeaur, idn“itAaannh d mate elsaniahgp ubace?ar”pb kDuaainat zmaelimme gkaepnagd taa nmgaansykaur daaknat m, iean mcueblaitknuykaa dne knegdazna kliumaat,n k teemrhuaddiaanp bmeerrkeaktaa,,” “ Claellua kiaa 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 18 kamu wahai Ibnu Jamhan, berpeganglah kamu dengan sawadul a’zham (jama’ah yang banyak) dia katakan dua kali, jika pemerintah mendengar nasihatmu maka datangi ke rumahnya dan sampaikan kepadanya apa yang kamu ketahui, jika ia menerima nasihatmu (itu yang diharapkan), jika tidak, tinggalkan dia, karena kamu belum tentu lebih tahu Dari Usamah Bin Zaid -radhiyallah ud aarniphaud- adniykaa.t”a kan kepada beliau, “Apakah kamu tidak masuk (menemui) Utsman dan berbicara dengannya (menasihatinya)?” Beliau menjawab, “Apakah kalian menyangka saya tidak berbicara kepadanya (menasihatinya) kecuali harus saya beritahu kalian, demi Allah sungguh saya telah berbicara dengannya secara empat mata, tanpa membuka permasalahan yang saya tidak ingin menjadi orang yang paling pSyeretkahm aA lmbaenmib u-rkaahnimyaa.”h ullah- mengomentari hadits di atas sambil berkata, “Maksudnya terangterangan dalam mengingkari (kesalahan) para pemimpin di hadapan orang banyak, karena mengingkari secara terangterangan (menyebabkan) apa yang ditakutkan akibatnya, sebagaimana yang terjadi dalam pengingkaran terhadap Utsman secara terangterangan, yang 12.. mSybbjmdAMaeaeainmeecatnrignelkyetgaakteylon k’auaenarmyhustbihta tk kauas da danaebndsinannjgk cien m a juaolaa nadnlmlatk es ea dnhtkhdam,eau ian ekrrorsonnhub irin lgauadamems ajnnem dtenstaugriaatb sah- o lnozyasdnadairaarafy emaa rsandy nahnA aaakbpg- hnlnniae raYnl galtomusi ai sav esuhhm duo kmmsu k.iae”ussdeua rryen(niasmuM.ban ignp r ua uiug’aantihnk kktgi hdtadnaakutuannaiaak,n l rsda s smimhme apekamrebere rimlita m eanoSpgnwesdhuieitnaeaapnnang hn-grgi pyia unkhmpar aag eiinMensrnkmgaatiasuo nierasapdpi,rld t iedaikamanA lieuil tyhn aama hanhlpghuanu te.lsmga n.dm s r3giuesasik3mtanunao0lnkyrapd)aaaah ie:hnin , yy boWaaalannediahkggal 18 Juni 2008 13 Jumadil Akhir 1429 H www.wahonot.wordpress.com Al Ghuroba’ meniti jejak generasi terbaik 19 3. Dengan membeberkan kesalahan pemerintah di depan epan masyarakat umum, atau lewat media massa. 4. Dengan menggunakan kekerasan dan main hakim sendiri. 5. Sengaja memata-matai suatu kemungkaran yang tersembunyi untuk diingkari. 6. Mengingkari kemungkaran yang menyebabkan munculnya kemungkaran yang lebih besar. 7. dll. Demikian yang bisa disampaikan dalam lembaran yang sederhana ini, mudah- mudahan bermanfaat bagi penulis dan para pembaca, jika didapatkan di dalamnya kebenaran ini semata mata taufik dari Allah Ta’ala dan jika didapatkan kesalahan dan kekeliruan ini semata-mata dari diri saya sendiri, saya istighfar dan taubat kepada Allah dan sangat mengharapkan nasihat dan saran dari para pembaca. ??? ? ??? ???? ?????????? ? ????? ???????? ????? ?? ???????? ?? ???? ?????? ?? ???? ?? ?????? ? ?? ???? ? ?? ?????????? ? ???? ??? ???? ? ??? ?? ??? ?? ?????? ? ?? ???? ????? . Muhammad Nur Ihsan Madinah An-Nabawiyah 18/4/ 1426 H. / 26 May 2005 M *** Penulis: Ustadz Muhammad Nur Ihsan, M.A. (Mahasiswa S3 Universitas Islam Madinah, KSA) sumber: www.muslim.or.id